56. Side of Gibson

1.5K 111 33
                                    


(Zeroun's photo)



🍒🍒🍒🍒

"Ngomong sekali lagi?!"

"Lo..." Zeroun menempelkan jari telunjuk di dada Kresna, "Pengecut." Ucapnya sambil mendorong pelan.

"Brengsek!"

Kresna tak ada rasa manusiawi untuk saat ini. Emosinya sangat memuncak dan membrudal keluar. Kresna tidak peduli teriakan di sekitarnya untuk berhenti.

"Sampai kapanpun lo akan menjadi kakak gue, Kresna! Sulit bagi lo mengakui hal itu?!" Zeroun membalas setiap pukulan Kresna.

"Nggak akan sudi, Anjing!" Kresna menendang perut Zeroun hingga tergeletak, "Lo nggak akan pernah gue anggep hidup! Lo maupun Maria bagi gue meninggal! Lo hancurin hidup gue, Brengsek!"

"Okhokkh...." Zeroun tersentak batuk-batuk saat Kresna menginjak dadanya dengan keras.

"Stop! Kresna! Zeroun! Stop! Bunda nggak mau kalian berantem gini!" Isak Naura mencoba mendekat namun ditahan oleh Zwen.

"Bukan hidup lo aja yang hancur, Kresna! Hidup gue juga! Selama nyokap gue meninggal! Hidup gue cuma di bayangan lo! Lo nggak pernah tau rasa hidup sendiri gimana, Bangsat!" Zeroun mengangkat kaki Kresna hingga ia bisa bangkit lagi.

"Lo nggak tau seberapa besar rasa ingin gue akur sama lo, Kresna!" Lanjut Zeroun menendang dada Kresna.

"Dan seumur hidup! Gue nggak akan pernah bisa nerima lo sebagai darah Gibson!"

"Gue anaknya Papa juga, Anjing! Darah Gibson ngalir di darah gue!"

"Darah haram!" Teriak Kresna memukul hidung Zeroun hingga mengeluarkan darah.

Zeroun memegang hidungnya, ia meludah tepat di samping tubuhnya.

"Bahkan gue nggak pernah rela nyokap gue dibandingkan sama Maria! Anak mana yang tega lihat perlakuan suaminya yang kasar?!Harusnya lo nggak dilahirkan di rahim wanita jalang itu!"

"Dia nyokap tiri lo!" Bentak Zeroun memukul dada Kresna, "Sejalang-jalangnya Nyokap gue, lo harus akui! Papa lebih memilih nyokap gue, ketimbang nyokap lo!"

"BRENGSEK!" Kresna narik kerah jas yang dikenakan Zeroun, menatap mata legam dengan amarah, "Lo mau mati sekarang?"

"KRESNAA!"

Kresna menulikan pendengarnya. Ia semakin menghantam tubuh Zeroun tanpa penyesalan. Beberapa anggota keluraga mulai memisahkan mereka. Namun kekuatan Kresna berkali lipat dari biasanya.

Dengan cekatan tangan Kresna mengambil sesuatu di belakang tubuhnya.

DORRRR!

Semuanya bergeming, memundurkan langkahnya. Melihat kepulan asap mengepul di atas udara.

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang