35. Cuddle Love

4.9K 162 1
                                    


Kresna perlahan membuka kemeja yang Valerie kenakan. Begitu pun dengan Valerie membuka kaos hitam polosnya. Tanpa melepas tautan bibir mereka.

Valerie mengelus bibir bawah Kresna menggunakan lidah. Menatap manis coklat legam sang kekasih. Ditatap oleh Valerie seperti itu, kejantanan Kresna semakin mengeras.

Kresna menggeram rendah saat Valerie melumat daun telinganya. Dia begitu handal meningkatkan gairah cintanya. Tangan Kresna merobek kasar tanktop Valerie.

"Nggak sabar." Valerie terkekeh. Dia semakin menciumin leher jenjang Kresna. Ciuman berubah menjadi hisapan tak kala sang kekasih dengan lihai meremas payudara meskipun masih dibalut dengan bra.

Kresna menarik kepala Valerie, ia melumat kembali bibir ranumnya. Kaitan bra Valerie terlepas dengan satu tangan. Kresna membuang bra sembarangan.

"Kenyal..." Kresna menatap Valerie penuh gairah, tangannya aktif membuat pola berputar pada payudara.

"Kenceng." Lanjut Kresna melirik payudara, "Sudah mengeras ya?" Smirknya saat puting Valerie berdiri tegak.

"Ah!" Hanya ditatap dan diremas Valerie mendapatkan kenikmatan.

"Kita ke kamar."

Valerie memekik kaget saat dirinya digendong oleh Kresna. Kresna melumat kasar bibir Valerie, menutup pintu dengan keras menggunakan kaki. Tak lupa ia menguncinya. Ia duduk di atas ranjang, sedangkan Valerie di pangkuannya lagi.

Badan Valerie bergerak liar, menekan kejantanan Kresna. Saat dirinya diciumi basah kedua payudaranya bergantian "Kresna, please..."

Kresna menggeram, "Don't tease me like that!"

Ia dengan cepat menarik tengkuk Valerie mencium leher jenjangnya membuat sang pemilik melenguh kenikmatan.

"Kresnaaaa..." Valerie melengkungkan tubuhnya ke belakang. "Cium, Kresna."

Satu tangannya aktif meremas payudara Valerie yang sangat pas di genggamannya. Dengan handal, putingnya ia jepit, memilin ke arah samping.

Valerie menjerit nikmat saat puting satunya lagi dikulum oleh Kresna. Ia menekan erat kepala Kresna agar tidak melepaskan kulumannya.

"Padat, gue suka, Val."

Tangan Kresna turun semakin kebawah, membuka resleting celana pendeknya.

Valerie semakin lincah menggerakkan pinggangnya bersamaan tangan Kresna masuk ke dalam celana dalamnya. Valerie selalu berteriak karena nikmat, meminta lebih dari ini.

Kresna berhenti, ia menatap Valerie, "What do you want?"

"All of you."

Dengan cepat ia membanting tubuh Valerie kasar ke atas ranjang, ia merangkak ke atas tubuh Valerie. Mata mereka beradu nafsu, tanpa sadar mereka saling senyum.

Kresna mencium rakus lagi sambil menarik celana pendek Valerie terlepas dari tubuhnya. Ciumannya turun ke Leher turun ke belahan payudara dan terakhir bersemayam di selangkangannya.

Ia menarik celana dalam Valerie, dibuangnya ke belakang. Kresna membuka kaki Valerie lebar-lebar. Ia menyeringai melihat cairan bening sudah melumasi kewanitaannya. Ia merunduk, lidahnya menyapu kloritas Valeri. Lagi dan lagi.

Kresna mendongkakkan kepalanya, "Lo sudah sangat basah."

Valerie mendorong kepalanya kembali ke tempat semestinya. Ia mengerang saat lidah Kresna bergerak keluar masuk lubang vaginnya. Kresna menyengkram kedua paha Valerie agar diam. Valerie merasakan vagina semakin basah.

Valerie menyengkram rambut Kresna, "Masukin gue, Kresna."

Kresna menyeringai, ia tetap melumat dan menyedot cairan bening Valerie. Jari Kresna masuk ke lubang kenikmatan, Valerie menjerit nikmat.

Ia mendapat triple kenikmatan, satu tangan Kresna meremas payudara, jari sang kekasih berada di liangnya, dan lidah dengan lihai memainkan klitorisnya.

Tubuh Valerie melengkung, ia menghimpit kepala Kresna menggunakan kedua pahanya seraya menekan kepala sang kekasih.

Dia akan segara orgasme.

"Masukin gue, Kresna. Please, gue nggak kuat."

Sebelum beranjak, Kresna mencium lembut vaginanya. Ia melepaskan jeans serta boxer. Valerie menganga kaget melihat kejantanan Kresna panjang, besar, dan berurat.

Ia menelan ludahnya, apa akan masuk ke lubangnya dengan ukuran yang dikatain besar itu.

"Gue tanya sekali lagi. Lo yakin?"

Tanpa menunggu, Valerie mengangguk yakin seraya melebarkan kedua kakinya. "Masukin gue dengan penis lo, Kresna."

Kresna menyeringai, ia merangkak ke atas tubuh Valerie. Dan menempatkan pinggulnya di antara paha Valerie, tatapan mereka semakin bergairah dan liar.

"Cengkram tubuh gue kalau lo kesakitan. Setelah gue memulai, lo nggak bisa berhentiin gue." tegas Kresna.

Valerie memeluk lehernya. "Lakuin. Gue nggak akan berhentiin lo."

Kresna mendorong kejantannya perlahan, membuat Valerie merintih kesakitan. Untuk mengalihkan sakitnya, Kresna mencium lembut dan tangan Valerie aktif menyengkram kuat punggung tegapnya.

Mereka mengerang bersamaan saat kejantanan Kresna memenuhi kewanitaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka mengerang bersamaan saat kejantanan Kresna memenuhi kewanitaannya. Kresna mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sambil menatap Valerie. Ditatap olehnya Valerie merasa tubuhnya semakin panas, mulutnya terbuka.

"Shit! Valerie! Lo sangat sempit!"

Valerie memejamkan matanya merasakan kebahagian malam ini. Tempo kecepatan semakin dilakukan dengan cepat. Erangan Valerie tidak berhenti, sesekali tautan bibir mereka bertemu.

Kemudian kedua tangan Kresna bertumpu di atas ranjang memudahkan untuk menghujam tanpa ampun dan lebih cepat dari sebelumnya. Sehingga ranjang dan tubuh mereka pun bergerak lincah.

"Lagi... lebih Keras!!"

"Fuck!" Dia menghentakkan kejantanannya seraya memijit pelan kloritas Valerie, membuatnya semakin menjerit enak dan semakin sempit juga kewanitaan Valerie.

Matanya tak pernah lepas dari wajah Valerie yang sangat cantik ditambah seksi. Valerie tersenyum disela desahan, ia mencakar punggung Kresna karena tak kuasa ia merasakan nikmat.

"Good.." jeritannya membuat Kresna semakin semangat menumbuk tubuhnya.

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
OMG! FIX! GUE NGEHALUNYA LUAR BIAZZZAAAAAAH!

GIMANAAAAAA AH?!

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang