3. Akhirnya, Kamu datang ✓

2.3K 177 9
                                    

Valerie melayangkan tunjukan ke arah cermin di dalam Kamar Mandi siswi. Mengumpat tanpa henti, memberikan sumpah serapah untuk Kresna.

"Sudahlah, dengan cara kamu mengumpat seperti ini. Kresna nggak akan mendengar, Val."

Valerie mendecih, "Sepupu laknat lo emang bajingan, anjing!"

"Enggak Kresna aja. Tapi lo juga bajingan." Jawab Auris "Untuk apa lo lakuin ini semua? Mencampuri urusan orang lain itu bukan tipe lo, Val"

"Gue gedek sama tingkah dia yang sok penguasa itu."

"Bukannya dari kelas 10 dia memang penguasa. Yayasan sekolah milik keluarga dia, tanah ini juga atas nama keluarga Gibson. Apa yang harus dipermasalahkan?"

"Auris, bukan berarti dia menyalahgunakan kekuasaan Bokapnya. Tulip aja yang memiliki darah Gibson diam-diam bae."

"Ya, Karena Tulip enggak bajingan kayak lo pada."

Tulip mengehela nafas, "Kalian ribut mau sampai kapan? Ayo, ke kelas."

Akibat insiden di Kantin, Valerie semakin terkenal di Skyhigh. Karena tingkah berani terhadap Kresna, wajah cantik dengan bibir ranumnya, tambahan nilai plus yang slalu diidam-idamkan oleh wanita lain.

"Ditinggal seminggu uda buat catatan yang banyak."

Suara itu?!

Tulip dan Auris saling pandang, ia tersenyum. Akhirnya, dia datang untuk menyelamatkan hidup dari tingkah Valerie.

Valerie memekik kaget tak percaya, segara berlari masuk ke dekapannya. Memeluk tubuh kekar yang telah kembali dari perlombaan Karya Tulis Ilmiah.

"Jangan tanya kita, sudah berapa banyak Mica buat ulah, Xav. Kita sudah tegur dia, dianya masih bangsat aja."

Xaverio Anantha, ketua MPK, disiplin dijunjung tinggi, perfeksionis, anak organisasi, disegani karena sifat tegasnya. Dan Valerie akan menunduk patuh jika berusan dengannya.

Sudah menjadi rahasia umum kedekatan Valerie dan Xaverio sudah menjadi pembicaraan penting di Skyhigh. Para murid selalu menerka-nerka jika mereka berdua memiliki hubungan khusus. Namun spekulasi tersebut sampai sekarang belum terjawab.

"Es krim di depan cukup untuk menceritakan bagaimana dia selama ini?" tanya Xaverio mengelus rambut Valerie dengan tatapan ke Tulip dan Auris.

Valerie mendecih, selalu membujuk kedua sahabatnya dengan rayuan manis. Mereka akan berpihak pada Xaverio.

Tulip dan Auris ketawa senang, "Deal. As always, kita ketemu di parkiran."

"Dia datang, langkah lo akan sempit."
Kresna menatap tajam Albar, "Siapa yang akan membuat langkah gue sempit?"

"Xaverio, ketua MPK Skyhigh. Bahkan bokap lo juga sangat percaya atas dirinya. Selalu peringkat pertama, juara di akademis, dan lo akan kalah telak."

"Gue enggak pernah takut sama siapapun!"

Taksa berdeham, "Suatu saat nanti. Lo akan takut sama satu orang."

Kresna terdiam, setelah pulang dari rooftop, mereka harus berhenti melihat Valerie yang bermesraan dengan ketua dari Skyhigh.

Kresna maupun Xaverio satu paket, memiliki sifat diktator, hanya bedanya. Xaverio akan menuntut jika murid melakukan tingkah semena-mena.

Kresna berdecih, baginya Xaverio memiliki kedok yang pas buat nutupin sifat bejatnya. Masa ketua MPK lakuin hal intim di sekolahnya. MPK macam apa tuh?


🍁🍁🍁

Pulang sekolah.
Sesuai dengan perjanjian, Xaverio membawa tiga wanita kesayangannya. Terlihat di Kafetaria tempat dimana mereka berkumpul, Valerie terpojokkan. Auris menceritakan dengan detail apa yang telah terjadi setelah Xaverio pergi untuk lomba.

Valerie mendengus sebal, "Nggak usah dilebih-lebihkan ya! Dia yang mulai semuanya. Dia yang sok caper, sok ganteng. Anjing banget tuh orang." Belanya

"Language, Val." Tegus Tulip lembut.

Xaverio merangkul penuh bahu Valerie, lalu mengusapnya lembut. "Pantas saja, Papa kamu pulang ya. Taunya ini anak buat ulah."

Mereka hening kembali, Auris melihat Valerie dan Xaverio bersamaan. Valerie bersandar pada tubuh Xaverio, terkadang Xaverio juga mengecup rambut Valerie. Auris seeing berpikir, tentang opini anak Skyhigh, jika mereka memiliki hubungan spesial.

"Kalian pacaran?"

Sontak mereka berhenti aktivitas makan es krimnya. Valerie menunjuk ke diri sendiri dan ke Xaverio.

"Really? We are?"

Auris mengangguk.

Valerie langsung ketawa terbahak-bahak sampai memegang perutnya. Tidak ada yang lucu. Pertanyaan Auris tidak mengandung anekdot juga.

Tulip menatapnya dengan seksama, ia menghela nafas. Karena biasa, jika Valerie tidak bisa diajak serius.

"MANA MUNGKIN, ANJING!" sentak Valerie menggebrak meja. Sampai semua perhatian tertuju ke nomor 17 meja mereka dekat jendela itu.

Auris melotot kaget.

"Astaga, Mica! Jangan teriak, malu dilihatin." Tegur Xaverio membekap mulutnya.

Valerie dengan mudah melepaskan bekapan Xaverio.

"Xaverio kan suka orang lain."

Pernyataan itu membuat Tulip dan Auris melotot tak percaya, muka mereka penasaran. Sedangkan Xaverio sendiri hanya mendengus sebal.

"Kalian akan tau nanti. Siapa wanita itu."

"Biji ketumbar! Nggak usah ngasih pernyataan tanpa lu spill orangnya!"

"Satu sekolah sama kita? Tapi Aku nggak pernah lihat dia sama cewek siapapun. Dia sibuk terus sama organisasinya."

"Malah gue mikirnya dia gay." Tutur Auris polos natap Xaverio.

"Apa?! Gue masih normal ya!" Tegasnya natap Auris tajem. Sedangkan Tulip dan Valerie hanya tertawa.

Itulah mereka jika sudah berkumpul, akan menghabiskan waktu bersama. Terlebih lagi Xaverio bisa dikatakan salah satu laki-laki yang tersisa di muka Bumi ini dengan schedule paling penuh. Rapat, lomba, les, rapat, lomba, les, kegiatan yang tak bisa terlepas dari kehidupan Xaverio.

Bahkan Xaverio tidak memiliki teman dekat selain tiga wanita di meja 17. Xaverio terlalu sibuk dengan Buku, apalagi ia ditugaskan langsung oleh Kakak dari Sang Ibu untuk menjaga Valerie seperti menjaga jiwanya.


🍒🍒🍒🍒🍒

MPK ITU KEDUDUKAN LEBIH TINGGI DARIPADA OSIS. MPK MENCAKUP SEMUANYA, MENGATUR JALANNYA ORGANISASI OSIS DAN WAKIL DARI SATU ANGKATAN.

GIMANAAA?! SUDAH TERBAYANG XAVERIO BAGAIMANA BUKAAAN?!

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang