61. Bajingan!

1.6K 133 113
                                    


Selang beberapa menit Valerie dibawa kabur oleh Zeroun. Motor dengan kecepatan tinggi langsung berhenti mendadak di depan pintu Rumah Payne. Matanya melotot melihat para penjaga Rumah tak sadarkan diri.

Kresna berteriak memanggil Liam serta Valerie bergantian. Liam muncul dari arah Kamar, raut wajahnya sedikit terganggu.

Di balkon lantai atas, Liam menatap Kresna, "Valerie ada di ruang tamu."

"Ruang tamu?" Kresna belok ke arah kiri, dia tetap mencari Valerie. "Li, Valerie nggak ada."

"APAAAA?!!!" Liam terberit-berit ke bawah, menghampiri Kresna. Liam terkejut melihat Kresna dengan wajah babak belur.

"Valerie manaa?!"

"Tadi dia di sini sama adik lo!"

"Adik gue?! Maksud gue Zeroun?!" Kresna melotot marah, "Bisa-bisanya lo biarin dia berduan sama anak setan! Zeroun licik, Li!"

"Mana gue tau!" teriak Liam pening karena marah. Liam segara mengecek para penjaga Valerie, dia semakin khawatir. "Valerie dibawa pergi."

"Check GPS dia. Gue juga minta bantuan ke yang lain."

Liam mengangguk, lalu melihat layar ponsel. Jelas, Liam mengumpat kasar. Ponsel Valerie menunjukkan di Rumah ini. Otomatis Liam pergi ke lantai atas. Tapi, Valerie tidak ada di Kamarnya.

"Kresna, kita cari Valerie."

Kresna menatap Liam, matanya tajam. "Tolong, jangan libatkan King Payne. Biar kita yang cari tau sendiri." sambung Liam.

Kresna mengangguk. Sebelum mereka pergi dengan kendaraan masing-masing. Liam mengerahkan semua teman-temannya. Sedangkan, Kresna memberi pesan ke Taksa, singkat jelas dan padat.

Kresna:
Siaga 3.

Taksa:
Bangsat! Gue kira lo digondol Black Dragon. Tiba-tiba siaga 3 aja, sendari tadi gue sama Albar nyariin lo, Monyet.

Kresna:
Markas.

"Anjing, Xaverio!" sentak Liam memukul setir mobilnya. Telpon darinya tak diangkat sama sekali. Liam membutuhkan Xaverio untuk melacak keberadaan Valerie.

Liam mengikuti motor yang ditumpangi Kresna. Demi Tuhan! Jantungnya berdebar kencang, mengetahui Valerie hilang. Ia takut kejadian yang dulu terulang. Liam tanpa henti memaki dirinya karena tidak becus menjaga adik kesayangannya itu.

Kresna menuju markas Taquille yang berada tak jauh dari tempat Sparring. Tanpa Kresna suruh, Taksa telah memberi perintah untuk semuanya kumpul di Markas.

Semuanya berdiri ketika Kresna dan Liam datang mendekat. Tatapan Kresna jatuh ke arah Taksa.

"Albar mana?"

Taksa menggeleng, "Sehabis nyari lo, Albar balik ke Apartemen. Gue daritadi udah stay di sini sama anak-anak."

"Telpon."

"Udah, Kresna." jengah Taksa, "Nggak usah mikirin Albar dulu. Sekarang kita fokus cari Valerie. Biarin Albar urusan gue."

Suara ponsel Liam berbunyi. Liam mengerutkan kening, melihat nomor yang tak diketahui. Melihat reaksi Liam, Kresna mendekat, lalu menepuk bahunya.

"Angkat, loudspeaker."

Liam patuh, ia mengangkat telponnya. Setelah menekan tombol speaker. Terdengar teriakan kasar Valerie menggema.

"Zeroun, anjing! Lepasin gue!"

"Zeroun?!"
"Anjing! Bedebah, Zeroun!"

Kresna hanya diam, mengepal kedua tangannya. Ia mengambil ponsel Liam.

[Quille 1: Valveta] END •ON REVISI•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang