Home 20 - Another Side

7.8K 1.1K 252
                                    

:')









***






"Woo,"

Jeongwoo yang sedang mengerjakan tugas dari guru bahasa Indonesia mereka, menolehkan kepala saat Haruto memanggilnya.

"Apa?"

Haruto hanya diam dan tersenyum. Menopang dagu dengan satu tangan sambil menatap Jeongwoo.

"Kenapa sih? Mending kerjain tugasnya dulu. Sebelum Bu Jisoo balik ke kelas," kata Jeongwoo sembari membawa tubuhnya kembali menghadap depan.

"Hadap sini dong Woo." kata Haruto lagi.

Jeongwoo menghela napas. Tanpa kata berbalik lagi sambil membawa buku dan sepenuhnya menghadap ke belakang.

"Udah. Sekarang kerjain tugasnya!"

"Hehe, oke!"



Mereka kemudian fokus mengerjakan tugas, dengan sesekali Haruto iseng mengerjai Jeongwoo atau mereka mengobrol berdua.

Tanpa sadar banyak pasang mata yang menatap iri pojok kanan kelas itu.





Bu Jisoo kembali ke dalam kelas lima menit sebelum bel istirahat kedua berbunyi.

Mepet banget. Para murid hanya sempat mengumpulkan tugas yang tadi diberikan tanpa memeriksa seperti biasanya.


"Kantin gak?" Haruto berdiri di samping meja Jeongwoo dengan satu tangan masuk ke dalam saku celana. Sedangkan tangan lainnya terangkat membenarkan rambut Jeongwoo yang sedikit berantakan.

Jeongwoo mendongak. Lelaki itu baru selesai memasukkan alat tulisnya ke dalam tas saat Haruto bertanya.

Jeongwoo terlihat berpikir sejenak. Lalu mengangguk.

"Pengen beli es krim. Tapi habis itu ngadem di belakang sekolah ya?"

Haruto mengangguk. Tangannya berganti jadi mengusap puncak kepala Jeongwoo singkat, lalu menarik lelaki itu berdiri.

Mereka pegangan tangan sambil berjalan meninggalkan kelas.







"Shit. Kapan gue bisa gitu sama Kak Yoshi ya?" Junghwan menatapi itu dengan miris.

Dia jadi sadar bahwa dirinya belum bisa sepenuhnya menjadi pemilik hati sang tunangan, Yoshi.

"Gue perlu berguru sama Papa buat naklukin hati Kak Yoshi, deh kayaknya. Ayo semangat Hwan!" katanya lagi menyemangati diri.










Di sisi lain kelas, tepatnya pojok yang berlawanan dengan tempat Hajeongwoo, Sunoo menatap pasangan itu dengan keirian tingkat maksimal.

Kapan Niki bisa kayak Jeongwoo gitu???! Lelaki tsundere yang jadi pacarnya ini bahkan tak mau untuk dipegang tangannya, jangankan untuk dielus rambut. Bisa-bisa Sunoo tinggal nyawa nanti.

Sunoo hanya bisa menghela napas memikirkan itu.

Gak papa. Niki nerima dia aja, Sunoo udah seneng banget kok.
















"Mau nyoba rasa coklat?"

Haruto menyodorkan es krim cone rasa coklat ditangannya kearah Jeongwoo.

Mereka kini tengah duduk di salah satu kursi panjang yang ada di taman belakang sekolah.

Jeongwoo menoleh. Menatap Haruto sebentar lalu es krim ditangan Haruto.

Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang