"Perasaan yang dioperasi perut lo dah, tuh dua tangan baik-baik aja, ngapa pake disuapin segala sih?"
Minggu siang, penghuni rumah trejo sedang berkumpul di ruang rawat Haruto.
Para orang tua sudah pulang tadi pagi, ganti shift ceritanya sama anak-anak.
Itu yang ngomong si Junkyu. Lelaki itu baru saja masuk ke dalam ruang rawat Haruto bersama Doyoung, Yedam dan Junghwan, tadi mereka habis pulang ngambil sesuatu. Mata mereka disuguhi pemandangan super bucin, di mana Jeongwoo sedang duduk di kursi samping ranjang Haruto, sambil menyuapi yang lebih tua.
Padahal tadi pagi waktu mereka semua datang, Haruto bisa makan sendirian dan gak perlu bantuan disuapin sama Mommy.
"Dih, lo pas abis operasi usus buntu juga disuapin Kak Cio ya. Kalo mau lagi, mah bilang aja. Tuh, Kak Cio, Bang Junkyu pengen disuapin katanya."
Junkyu mendelik mendengar perkataan Haruto, apalagi ketika Mashiho menanggapi dengan serius.
Hey! Kalian tau lah Mashiho kayak gimana???
"Ayo beli makan, Cio suapin." kan.
"Dah sono, udah mau disuapin noh. Biarin gue makan dengan tenang, lo gak usah ganggu." Haruto tersenyum penuh kemenangan, kemudian mengalihkan pandang menatap Jeongwoo yang cuma geleng-geleng kepala dari tadi. "Woo, air dong."
"Manja bener, heran"
Haruto tertawa pelan, pengen ngakak kenceng tapi nanti bekas jahitannya yang masih basah jadi kebuka gimana dong?
Meski begitu, Jeongwoo tetap mengambil gelas berisi air bening dan menyodorkannya pada Haruto.
"Gimana kabar si laut?"
Hampir semua orang di dalam ruang inap Haruto, mengerutkan kening bingung saat lelaki kelahiran 4 April itu bertanya demikian.
"Hah? Laut siape?" Jaehyuk yang lagi asik duduk di sofa sambil meluk pundak Asahi, bertanya karena emang dia gak paham.
"Samudera,"
"Anjir kirain apa laut. Lo ngadi-ngadi bener dah bikin plesetan," Jihoon gelengin kepala, gak paham jalan pikir si calon adik ipar. Masih calon, kan belum nikah.
Sambil disuapin Jeongwoo, Haruto cuma terkekeh kecil dan menunggu jawaban atas pertanyaannya tadi.
"Udah jelas sih dia gak bakal lolos dari Kakek," Jaehyuk ngejawab. "Kemarin udah langsung diproses sama Papa Joon. Dan tadi pagi udah masuk highlight berita. Keluarga dia emang kebetulan problematik, jadi makin gampang buat diurus."
"Terus?" Belum puas sama jawaban Jaehyuk, Haruto bertanya lagi.
"Ya bisa lo bayangin lah. Bokap si Samudera itu masuk penjara, perusahaannya bangkrut terus dia juga di drop out dari sekolahnya. Dan gak cuma dia aja, anteknya juga."
"O gitu," Haruto mengangguk. Kemudian mengalihkan tatapan kearah tangan Jeongwoo, buburnya masih sisa dikit. "Cukup deh Woo. Udah kenyang,"
"Ihh, tinggal dikit lagi padahal. Ayooo, habisin lagi dikit."
"Gak bisa, perut gue udah penuh Woo."
"Haih. Ya udah deh, gak papa. Minum lagi airnya, nanti baru gue kasih obat sekitar setengah jam lagi."
"Oke beb!"
"Aduh, iri gue iri." Yoshi ngibas-ngibas kerah baju yang dia pake sambil masang muka julid.
Bikin Junghwan yang baru saja mau nyuap sepotong donat, menghentikan tangan dan natap sang tunangan.
"Kak Yoshi, coba bilang A."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || Treasure
De TodoWarn! Lapak bxb! Mpreg! Homophobic dni! *** Ketika enam cucu kesayangan Kakek Kim di jodohkan dan di perintahkan untuk tinggal di satu rumah yang sama dengan tunangan mereka. *** "INI HUBUNGAN GUE SAMA GON GIMANA DONG KALAU DI JODOHIN?!" "Terima...