Home 42 - Bayi Singa dan Robot Manis

5.6K 835 132
                                    

"Sa, jalan-jalan yuk?"

Minggu pagi, Jaehyuk yang sudah rapi dengan kaos oblong warna navi juga celana training hitam serta sepatu olahraga, mendekati Asahi yang tengah duduk di sofa sambil membaca novel.

Ternyata itu novel seri kedua dari novel yang pernah ia baca. Judul novelnya itu, 'Semoga Bahagia Bersama Pilihanmu, Biasku'.

Asahi menengadahkan kepalanya, terlihat berpikir sejenak sebelum mengangguk dan bangkit berdiri setelah menaruh novelnya di atas sofa.

"Tunggu, mau ganti celana."

Lalu Asahi menghilang dibalik pintu walk in closet mereka.

Jaehyuk menunggu dengan sabar. Lelaki itu duduk di atas ranjang bawah sambil menatap kearah pintu tempat Asahi menghilang.

Tak lama, Asahi keluar dengan pakaian yang sama persis seperti Jaehyuk. Beda warna saja, soalnya Asahi pakai yang warna sebaliknya.

"Ayo!"

Jaehyuk tersenyum dan berdiri mendekati Asahi. Menjulurkan tangannya langsung menggenggam tangan yang lebih muda.

Meski wajah Asahi lempeng tanpa ekspresi, tapi jantungnya udah kayak mau copot di dalam sana.

Mereka berdua keluar kamar sambil bergandengan tangan. Menuruni anak tangga hingga melewati dapur.

Ada Mashiho di sana dan Yedam yang lagi masak berdua.

"Pagi Cio Yedam!" sapa Jaehyuk sambil melambaikan tangan yang satunya, diikuti Asahi.

Dua lelaki manis yang masih berperang dengan alat masak itu, kompak menolehkan kepala. Tersenyum membalas sapaan dua orang itu.

"Pagi Jae, Sa. Mau ke mana nih kalian berdua?" balas Mashiho.

Yedam sih cuma lempar senyum doang, soalnya lagi sibuk goreng ayam.

Kan ga lucu kalo ayamnya terbang pas dia mengalihkan perhatian.

Oh iya, ayamnya kan udah mati ya?

Skip skip!


"Jalan-jalan dong! Menikmati pagi yang indah biar lebih indah bareng Asahi,"

"Gue pengen muntah, boleh gak sih?"

Itu suara Doyoung yang baru aja datang ke dapur.

"Sirik aja lo Dobi Dobi Dam. Ajak Yedam sana kalo mau,"

"No thank you. Gue lagi masak gak ada jalan-jalan,"

Jaehyuk tertawa lebar melihat wajah Doyoung berubah cemberut.

"Dah ya gengs! Gue sama Asa pergi dulu. Bye!"

Keduanya pergi meninggalkan Rumah Trejo, menyusuri jalanan komplek yang sepi di hari minggu pagi itu.









"Nanti baliknya singgah ke rumah Ayah sama Bunda dulu ya Sa?"

Saat ini, keduanya sudah jauh meninggalkan rumah di ujung. Hampir keluar dari kawasan kompleks.

Niatnya sih Jaehyuk mau ngajak Asahi ke alun-alun kota yang jaraknya gak terlalu jauh dari komplek perumahan mereka.

Asahi yang lagi nunduk menatap jalanan, mendongakkan kepala jadi menatap Jaehyuk.

Lelaki berekspresi datar itu mengangguk pelan. "Boleh,"

Jaehyuk senyum lebar. Dengan kedua tangan yang iseng naik mencubit pipi tirus Asahi lalu mengacak rambutnya gemes.

Bagi Jaehyuk yang udah bucin level akut, Asahi nafas aja dia udah gemes banget. Kayak sekarang ini lah contohnya.

Bahkan Jaehyuk akan betah jika setiap hari hanya menatap wajah Asahi, memainkan pipinya, mengusak rambutnya, terlebih memeluknya. Kalo boleh sih, dia mau nyium juga. Tapi nanti aja deh, belakangan.

Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang