"Sibuk banget lo keliatannya. Ngapain sih?"
Hyunsuk yang sedang meminum americano, menatap ke arah Yoshi yang tengah sibuk berkutat dengan laptop pada siang hari ini. Mereka lagi di halaman belakang, omong-omong.
"Ah? Oh ini, lagi daftar ulang di univ. Tapi disuruh lewat online dulu, baru 'ntar ngumpul dokumen fisiknya ke kampus." Jawab Yoshi, sempat melirik Hyunsuk sebentar, sebelum kembali sibuk pada laptop.
Hyunsuk mengangkat alisnya. Dia kemudian berjalan mendekat dan duduk di sebelah Yoshi. Mengamati sang sepupu yang sedang mengisi biodata, terpampang jelas pada layar laptop.
"Lah, perlu daftar ulang ya? Kirain kalo udah lolos snm tuh, lo udah langsung jadi mahasiswa di sana?"
"Ya kali anjir? Perlu registrasi ulang dulu lah. Mana bisa langsung jadi mahasiswa begitu? Kampus perlu ngedata jumlah mahasiswa yang udah pasti bakal gabung sama mereka. Bahkan semua kampus gue yakin begitu. Apapun jalurnya, tetep bakal disuruh daftar ulang."
Hyunsuknya cuma menganggukkan kepala mendengar penjelasan Yoshi yang kini kembali berkutat pada laptop; setelah tadi waktu menjawab pertanyaan Hyunsuk, dia sempat menghentikan kegiatan untuk memandangi sang sepupu dengan tatapan aneh.
"Oh gitu. Berarti nanti gue juga bakalan disuruh daftar ulang ya kalo lolos tes masuknya?"
Yoshi mengangguk. "Ya iyalah."
Satu tegukan menghantarkan rasa pahit yang sangat Hyunsuk sukai, lelaki itu kemudian menyandarkan punggung dan menatap kolam renang di halaman belakang rumah mereka itu.
"Eh iya, lo sama Jihoon kapan tesnya? Kalian jadi daftar di kampus yang sama kan?" Yoshi melirik Hyunsuk sejenak, tangannya masih sibuk bergerak di atas keyboard laptop.
"Iya, kampus yang sama. Kita rencana daftar minggu depan, baru deh dikasih jadwal tesnya 'ntar masuk tes di gelombang satu atau gelombang dua. Di kampus itu mah gak ribet-ribet amat,"
"Iya, gak ribet. Tapi uangnya bikin mata auto melek anjir, serius."
Hyunsuk tertawa lebar melihat wajah Yoshi merengut. "Lo kayak gak tau aja biaya kita sekolah dari SD sampe sekarang udah ngabisin berapa. Gue nih cuma membantu Kakek dan orang tua kita ngabisin uang mereka yang gue jamin gak bakal abis meski kita berduabelas secara langsung masuk ke kampus elit dengan biaya selangit."
"Iya sih bener. Tapi banyak banget anjir, gak tega gue. Kalo uangnya ditabung buat berinvestasi di masa depan, kayaknya lebih oke."
"Otak lo padahal isinya bisnis, tapi kenapa lo malah milih buat masuk Sastra Jepang?"
"Mau jadi anime,"
"Goblok anjir, serius dong!"
"Ya serius! Gue pengen jadi anime. Kalo bisa yang ada isekai-nya."
"Wibu bau bawang, jauh-jauh lo!"
"Iri banget, dasar babi."
"Bangsat!"
Ayo tinggalkan saja dua sepupu yang masih lanjut saling melempar makian itu. Kita beralih saja pada penghuni yang lain.
***
"Ini prom nanti kita bakal ngapain aja ya?"
Satu pertanyaan yang diajukan Jeongwoo, membuat enam pasang mata menatap aneh ke arahnya. Langsung saja hal itu membuat anak bungsu Pak Chanyeol mengernyitkan dahi bingung.
"Gue nanya serius, kenapa malah diliatin begitu anjir? I never went to a prom night party before, that's why I don't know what we will do there and what things I should prepare to."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || Treasure
RandomWarn! Lapak bxb! Mpreg! Homophobic dni! *** Ketika enam cucu kesayangan Kakek Kim di jodohkan dan di perintahkan untuk tinggal di satu rumah yang sama dengan tunangan mereka. *** "INI HUBUNGAN GUE SAMA GON GIMANA DONG KALAU DI JODOHIN?!" "Terima...