Terimakasih buat kalian semua yang masih setia baca dan dukung cerita ini! Sumpah, makasiiiih banyakkk! Yang sempetin ngevote, komen, bahkan dm aku, serius makasih banget!
Ah, kemarin ada yg dm aku dan request buat part ini, maaf gak sesuai ekspektasi mu ya?
Sebelum hujan, harus ada mendung dulu kan?
***
Satu minggu ini, siswa THS masuk ke sekolah tanpa belajar. Maklum lah, kan udah tinggal nunggu rapotan aja hari jumat nanti. Jadi sekolahnya cuma sekedar hadir aja sambil ngabisin uang jajan.Betul apa betul?
Anak-anak kelas 12 udah mulai diwanti-wanti buat mempersiapkan diri menuju ujian keberlangsungan hidup-maksudnya ujian sekolah dan ujian-ujian lainnya supaya bisa lulus.
Yang ambisius udah membuat rencana belajar nonstop sambil mengambil segala macam bentuk les. Dan yang males-malesan masih santuy, katanya motto mereka tuh 'Belajar h-1 Ujian adalah jalan ninjaku'.
Semoga nilainya gak 0 ya kakak-kakak.
"Rooftop gak?"
Doyoung tersenyum menatap Yedam dengan dua tangan di masukan ke dalam saku celana. Menunggu jawaban dari sang tunangan.
Yedam nampak berpikir sejenak, lalu menganggukkan kepala.
"Boleh, ayo!"
Keduanya berjalan sebelahan menuju rooftop sekolah. Tentu saja udah pamit sama yang lain yang tadinya mereka semua lagi duduk lesehan di taman samping lapangan.
"Ahh! Lama banget dah rasanya gak ke sini,"
Yedam menutup mata menikmati hembusan angin yang menerpa kulitnya begitu mereka membuka pintu rooftop.
Doyoung senyum ganteng, berjalan ke depan dan duduk di atas bangku.
"Kak! Sini!"
Yedam membuka mata, segera melangkah mendekat dan duduk di sebelah Doyoung.
Bangku di sana lumayan banyak, Doyoung sengaja menyatukan mereka untuk memuat tempat yang luas. Hingga dirinya bisa rebahan kayak sekarang ini.
Matahari bersinar cukup terik saat itu, namun tempat mereka terhalangi sesuatu jadi tidak silau.
Yedam mengikuti Doyoung merebahkan diri di atas bangku.
Keduanya diam. Menatap langit biru yang berisikan awan-awan putih di atas sana.
Indah.
Yedam menutup mata kembali. Senyuman dari tadi tidak pernah lepas di bibirnya.
Sungguh, ini benar-benar tenang. Dia suka.
Apalagi, ada Doyoung di sampingnya. Cieee.
"Kak, inget loh kalo gue ranking satu, lo turutin satu hal yang gue mau."
Yedam terkekeh. Membuka mata dan menolehkan kepala ke samping.
"Kata gue sih, lo gak bakal bisa jadi ranking satu Doy."
Doyoung ikut terkekeh. "Gue yakin sih bakalan ranking satu. Lo cukup siap-siap aja sama permintaan gue nanti,"
Yedam menggelengkan kepala. Kembali menatap langit di atas sana.
Dalam hati lelaki itu tertawa meledek.
'Doyoung gak tau aja siapa yang lagi dia lawan. Ada Park Jeongwoo di kelas itu, dia gak mungkin bisa ngalahinnya. Hehehe,'

KAMU SEDANG MEMBACA
Home || Treasure
RandomWarn! Lapak bxb! Mpreg! Homophobic dni! *** Ketika enam cucu kesayangan Kakek Kim di jodohkan dan di perintahkan untuk tinggal di satu rumah yang sama dengan tunangan mereka. *** "INI HUBUNGAN GUE SAMA GON GIMANA DONG KALAU DI JODOHIN?!" "Terima...