Home 47 - UTS

4.5K 713 78
                                        

Para bujang rumah trejo bersiap mengikuti UTS selama tiga hari.

Yang rajin-rajin, udah pada belajar dari beberapa hari sebelumnya. Sisanya, berpasrah diri dengan kemampuan otak pribadi.

Yoshi sudah kembali nampak sehat. Lelaki miaw berkedok maung itu sudah kembali beraktivitas seperti biasa.

Junghwan selalu membuntuti kemana pun Yoshi pergi.

Serius. Bahkan pernah sekali, Junghwan hampir ikut masuk kamar mandi karena mau menjaga Yoshi. Segera saja lelaki yang paling muda diantara mereka itu mendapat pukulan sayang oleh Yoshi.




Hari pertama UTS berjalan dengan lancar.

Tidak ada masalah.

Cuma ada sedikit keluhan.




"Kenapa UTS gak diadain sehari aja gitu buat semua mapel? Kenapa pake dipisah tiga hari gini? Kan jadi makin lama,"

Itu yang ngeluh si Jihoon.

"Lo aja sana sendirian UTS semua mapel satu hari! Gue sih ogah." Hyunsuk menatap sang tunangan tidak santai.

Dua belas bujang sudah berada di rumah setelah selesai mengikuti UTS hari pertama. Saat ini, semuanya sedang duduk santai di ruang tengah.

"Mungkin biar stressnya gak sehari aja kali," Jaehyuk menimpali keluhan Jihoon tadi sambil menyedot susu kotak rasa pisang kesukaannya.

"Bisa jadi tuh!" Junkyu menyahut. Dia lagi asik rebahan di atas paha Mashiho. Sesekali rambutnya dielus-elus sama Mashiho.

Enak banget. Bikin iri.

Yedam geleng-geleng kepala. "Mana ada kayak gitu."

Lelaki tunangan Doyoung itu beranjak dari duduknya.

"Mending belajar buat besok yuk. Daripada melanjutkan pembicaraan unfaedah ini,"

Jeongwoo ikut bangkit. "Ayo belajar!"

"Gak. Gue nanti aja. Otak gue dah full," Jihoon mengikuti jejak Junkyu, merebahkan dirinya dengan paha Hyunsuk sebagai bantal.

"Heh bangun! Gue juga mau belajar, lo malah tidur di paha gue! Enak banget ya??!"

Bukannya mengelus kepala Jihoon kayak Mashiho ke Junkyu, Hyunsuk malah menggeplak kepala sang tunangan.

"Adaw! Sakit Suk!"

Jeongwoo yang belum jauh dari ruang tengah, udah ngakak liat abangnya menderita begitu.


"Yok! Bubar bubar!"

Haruto segera bangkit dan mengejar Jeongwoo.

Sesekali lelaki itu mencolek-colek bahu Jeongwoo dan iseng memainkan rambut sang tunangan sampai Jeongwoo merasa kesal.




















"Sa!"

Asahi yang lagi asik bolak-balik catatan di meja belajarnya, menolehkan kepala menatap Jaehyuk.

"Apa Jae?"

"Gak papa, manggil aja. Hehe."

Jaehyuk nyengir lalu duduk di kursinya. Namun bukannya mengambil buku untuk dipelajari, remaja laki-laki berumur 17 tahun itu malah menopang dagu dan menatap Asahi. Masih nyengir pula.

"Apasih! Jangan diliatin gitu!"

Asahi dengan ekspresi datarnya, mendorong wajah Jaehyuk agar tak lagi menatap dirinya.

Asahi malu.

Jaehyuk tertawa. "Kamu gemesin soalnya Sa."

Asahi menghela napas. Tak mau ambil pusing dengan perkataan Jaehyuk dan kembali fokus belajar.

Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang