Home 94 - Gombalan Maut

1.5K 217 37
                                    

"Guys! Jangan lupa packing dari sekarang buat trip-nya ya karena kita bakalan berangkat dua hari lagi. Gue gak mau nanti ada yang ngeluh ketinggalan, terutama dokumen sama benda penting. Kalian pokoknya harus udah siap besok sore."

Besoknya, Hyunsuk yang bersiap mengikuti acara prom khusus kelas dua belas bersama tiga orang lainnya, memberi arahan pada para penghuni rumah trejo.

Sebelumnya, mereka semua sudah sepakat untuk mengikuti trip tiga hari dua malam dengan tujuan ke Bali. Kalau dari informasi yang mereka dapat, hanya sekitar 90 siswa yang ikut dalam trip karena Pak Jaehyun tidak mewajibkan para murid untuk berpartisipasi. Dan ternyata banyak dari mereka yang enggan untuk ikut.

Padahal gratis loh. Akomodasi, tiket pesawat juga full day tour yang disiapkan dalam trip itu benar-benar dibiayai Pak Jaehyun. Katanya juga mereka akan menginap di salah satu hotel mewah di Nusa Dua, Bali.

Para murid yang tidak ikut sudah pasti merasa rugi.

"Masih dua hari. Packing-nya besok aja,"

Haruto menjawab dengan malas. Lelaki itu lagi asik memeluk lengan kanan Jeongwoo di atas sopa ruang tengah.

Sebenarnya ini masih siang. Empat penghuni rumah trejo yang nanti malam akan menghadiri acara prom night khusus kelas dua belas juga lagi duduk-duduk santai bersama yang lain di ruang tengah itu.

"Lebih cepat lebih baik. Lo bisa siapin dulu semuanya hari ini. Besok tinggal ngecek ulang, terus kalo mau nambah bawaan juga bisa. Biar besok gak kelimpungan lo nyari-nyari," Hyunsuk menatap sang sepupu sambil melipat tangan di depan dada.

Bibir si adik Yoshinori itu mengerucut. Dan tanpa perasaan, Jeongwoo menyuapi paksa lelaki itu dengan kripik kentang di tangan.

"Astaga Woo! Lo mau bunuh gue apa gimana??"

Jeongwoonya cuma tersenyum lebar. Kembali fokus ngemilin kripik kentang dan menghadap layar televisi.

"Tapi yang dibilang Kak Hyunsuk ada benernya. Kita harus mulai packing hari ini. Biar besok bisa tenang. Lagian satu hari ini kita dapet waktu banyak kan?" Yedam mengajukan pendapatnya. Setuju dengan apa yang Hyunsuk katakan.

Jihoon, Yoshi dan Mashiho sudah mengangguk-anggukkan kepala. Sedangkan yang lain diam menyimak.

"Gue saranin kalian gak perlu packing terlalu banyak pakaian atau barang yang gak penting banget. Bawa pakaian dikit aja. Kalo kurang, nanti bisa beli di sana. Fokusin bawa barang penting, kayak kartu pelajar, identitas diri, kartu kredit, charger sama powerbank, juga barang yang penting lainnya." Tambah Jihoon.

"Kalo gitu gue bawa satu ransel aja deh. Kan kebutuhan lain selain yang penting-penting bisa dibeli," celetuk Doyoung sambil mengunyah kripik kentang bareng Jeongwoo.

"Terserah kalian mau gimana. Yang jelas dokumen sama barang penting jangan sampe ketinggalan."

Ucapan Hyunsuk itu mendapat anggukan kepala dari yang lain.

Setelahnya mereka fokus pada televisi yang menayangkan sebuah film dari salah satu platform berbayar.



















Menjelang sore, mereka semua mulai bubar untuk melakukan kegiatan masing-masing.

Mari kita lihat pasangan muda dari rumah trejo ini.

Haruto dan Jeongwoo sedang berada di halaman belakang. Katanya mau berenang, tapi keduanya hanya duduk diam di pinggir kolam renang sambil mencelupkan dua kaki ke dalam air.

"Packing-nya nanti kita bawa satu koper buat berdua aja gimana? Barang yang penting nanti masukin ke ransel kecil masing-masing. Tapi buat pakaian sama kebutuhan lain kita pake satu koper aja biar gak berat,"

Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang