Home 73 - Masalah?

3K 415 48
                                    

"Cio, besok kita berangkat sekolah naik motor mau gak? Sekalian pulangnya jalan-jalan,"

Rabu malam, pasangan Mashikyu sudah berada di dalam kamar berdua setelah acara makan malam bersama mereka selesai. Yang lain mah masih ada yang melipir ke ruang santai.

Dari tadi pagi, pembelajaran di sekolah mereka sudah mulai produktif. Bikin Junkyu yang masih diselimuti rasa mager itu merasa otaknya panas. Dia butuh refreshing.

Halah. Bilang aja lu mau modus sama Mashiho kan...



"Hm? Bawa motor? Boleh sih. Tapi Cio yang ngebonceng ya?"

"Hah? Gimana?"

Junkyu melongo. Tak percaya apa yang dia dengar barusan.

Masalahnya tuh gini, motor yang ada di rumah trejo tuh semuanya motor sport. Ada sih motor matic, tapi yang ukurannya besar. Intinya semua motor di sini tuh tipe-tipe motor gede gitu.

Terus Mashiho bilang dia mau ngeboncengin?

Tolong lah, Junkyu gak mau tunangannya itu kenapa-napa. Dia sih gak masalah harus opname di rumah sakit lagi, tapi Mashihonya jangan. Ntar siapa yang jagain dia?

"Iyaa. Cio yang bawa motornya, Kak Ajun yang dibonceng. Cio pengen naik motor gede itu!"

Astaga.

Junkyu langsung menggeleng. Meski agak goyah melihat ekspresi wajah Mashiho yang begitu menggemaskan itu.

"Gak boleh. Biar Kakak aja yang bawa, Kakak takut kita  berdua bakalan jatuh nanti."

"Yahhh, ayo dong Kak! Cio bawa dari depan rumah sampai ujung komplek aja deh! Boleh kan?"

"Enggak Cio."

Tolong dong pegangin Junkyu biar gak oleng.

"Kak Ajunnn... Ya ya ya??? Boleh ya?? Sekaliii ajaa!"

Junkyu menggigit bibir bawahnya. Kemudian tanpa daya menganggukkan kepala.

Mashiho dan keimutannya benar-benar memiliki daya serang yang mematikan.

"Yaudah, boleh. Tapi sampe ujung komplek aja,"

"Yeay! Thank you Kak Ajun! Sayang Kak Ajun banyak-banyak!"

Junkyu terkekeh gemas saat Mashiho memeluknya. Hehe, kesempatan tidak datang dua kali gengs.

"Banyak-banyak seberapa emang?" Junkyu menunduk, menatap sang tunangan dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

"Sebanyak ini!"

Mashiho melepaskan pelukannya sambil menggerakkan dua tangannya dengan lebar. Memperagakan bahwa seluas itulah rasa sayangnya.

Junkyu tertawa. Meski agak tidak rela karena pelukan mereka jadi terlepas. Tapi gak papa, bisa liat Mashiho yang ceria begini sudah cukup bikin Junkyu siap mati muda.

Eh, jangan dong! Ntar Mashiho menjanda terus dicuri yang lain gimana Kyu?

Aku siap soalnya gantiin kamu kalo nanti Mashiho jadi sendiri. Dan ada banyak orang yang siap.



Tolong jangan ngomong sembarangan.







"Udah jam segini, mau tidur gak?"

"Bareng boleh? Cio pengen peluk Kak Ajun, meski agak gerah sih. Tapi nyaman,"

"Ya boleh atuh Cio! Ayo sini kita tidur lebih awal, biar lebih lama pelukannya."


Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang