Home 93 - Malam Sehabis Prom

1.4K 203 9
                                    

"Gue nyesel dateng ke prom night. Kirain bakalan seru anjir!"

Malam hari tepat di pukul sepuluh, dua belas penghuni rumah trejo sudah berada di kediaman. Setelah tadi sejak jam tujuh mereka menghadiri acara prom night party; yang tidak sesuai ekspektasi Junghwan.

"Lo ngebayangin acara prom night kayak gimana emang?" Doyoung mengajukan tanya pada tunangan Yoshi itu, saat mereka sudah tiba di ruang tengah.

"Ya, semacam party beneran lah! Kita hepi-hepi, joget-joget gitu, musiknya seru, ada minuman. Lah itu tadi apaan anjir? Cuma disuruh berdiri doang, dengerin ceramah sama ada beberapa siswa disuruh maju ngasih pidato. Minuman juga cuma ada teh sama kopi tuh maksudnya apaan? Minimal soda kek! Musiknya juga selow banget. Resepsi nikahan aja lebih seru, asli!"

Perkataan Junghwan yang menggebu-gebu itu membuat yang lain tertawa. Meski beberapa mengangguk setuju karena merasa dikhianati oleh realita.

Sepertinya Pak Jaehyun harus dikasih masukan buat prom night tahun depan.

"Ya namanya acara formal. Tadi juga ada sesi dansa sama pasangan dengan backsound romantis loh. Emangnya lo gak ikutan?" Hyunsuk mengambil duduk di atas sofa sambil menggulung lengan kemeja putih yang dia kenakan.

Dress code malam itu memang benar-benar hitam putih. Berasa lagi mau ikut interview kerja aja.

"Dia sibuk makan cemilan sambil ngeluh acaranya gak seru, Kak, bareng sama Haru. Ada kali tuh dua loyang kuenya diabisin sama mereka berdua," Jeongwoo menjawab sambil menggelengkan kepala, tatapannya beralih pada sang tunangan yang hanya nyengir memperlihatkan gigi.

"Dari semuanya, cuma makanan yang bisa bikin gue tetep nikmatin acaranya sampe selesai."

"Udah jelas sih kalo itu lo,"

Junghwan hanya tersenyum ganteng melihat Jeongwoo mendengus sambil memutar bola mata malas.

"Udah-udah. Sana pada ke kamar, terus tidur." Final Hyunsuk pada sebelas manusia di sana.

"Iya, Kak."

Mereka menurut, segera beranjak menuju kamar masing-masing. Kecuali Yedam dan Mashiho yang meminta izin untuk diam di dapur lebih lama, mau bikin minuman hangat sama cemilan malam.


























"Prom besok yang khusus anak kelas dua belas wajib juga ya?" di kamar Hoonsuk, Jihoon tengah membuka kemeja putih yang dia kenakan sambil bertanya pada Hyunsuk.

"Iya, wajib. Palingan acaranya kayak tadi. Atau bakalan lebih seru? Jeno pasti udah protes sama Ayahnya karena acara tadi beneran ngebosenin,"

Jihoon mengangguk. Berikutnya kemeja putih lengan panjang itu sudah sukses berada di atas keranjang pakaian kotor, memperlihatkan tubuh bagian atasnya terbuka. Hyunsuk di tempat hanya mampu mengerjap.

Meski pemandangan Jihoon topless seperti ini sudah beberapa kali ia temui semenjak mereka bertunangan, namun tetap saja masih bisa membuat jantung Hyunsuk hampir melompat dari tempatnya.

"Lo kalo terpesona, sini deketan. Pegang aja dulu, boleh kok." Yang lebih tinggi berkata menggoda. Lelaki itu lalu tertawa lebar melihat wajah merah Hyunsuk.

"Apaan sih anjir!"

Hyunsuk memilih kabur ke dalam kamar mandi bersama pakaian gantinya. Sekalian cuci muka sama gosok gigi sebelum masuk alam mimpi.

Meski begitu sampai di dalam kamar mandi, hal pertama yang ia lakukan adalah bersandar pada pintu dan membuat tubuhnya perlahan turun dengan patuh.

"Jantung gue rasanya mau copot, astaga.." Hyunsuk membawa tangan kanannya ke depan dada, merasakan bagaimana detak jantung di dalam sana terasa sampai permukaan kulitnya.

Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang