Home 71 - New Semester

2.7K 423 50
                                    

I just wanna say thank you so much to you guys.

Thanks for stay with me till now. I really love you,




***





"Liburnya cepet banget ya. Gue masih belum menikmati tidur dengan baik dan benar,"

Junkyu menguap lebar dan menatap malas ke arah sekolah mereka, Treasure High School.

Udah lama ya gak nyapa THS. Pak Jaehyun apa kabar ya? Nyari sugar baby gak ya?

"Gue hitung-hitung, selama libur lo hampir ngabisin satu hari buat rebahan di kasur ya Bang. Kurang?" Haruto, yang mungkin sudah belajar julid dari kakak ipar tercinta, berkata sambil menatap Junkyu dengan tatapan yah begitulah bayangin aja sendiri muka julidnya. Males aku nyariin foto.

"Kurang lah cuy! Ada gak ya pekerjaan yang cuma tiduran aja udah ngasilin duit? Kayak, lo gak perlu ngapa-ngapain dan cuma tidur aja terus duitnya ngalir, gitu?"

Kepala Junkyu yang hari senin ini rambutnya ditata acak-acakkan, menjadi sasaran pukulan sayang dari Hyunsuk.

Pukulan sayang bonus cinta, sampai-sampai suara pukulannya terdengar ke telinga Junghwan yang posisinya paling ujung, lumayan jauh dari tempat Hyunsuk Junkyu berada.

"Otak lo kayaknya udah pindah tempat deh. Jangan makin goblok dong! Bentar lagi ujian, lo mau lulus dengan nilai rendah???! Pake otak lo buat belajar, jangan mikirin tidur mulu!"

"Njing, sakit nyai!"

"Diem!"

Junkyu kicep. Lelaki itu meringis menahan sakit pada kepalanya akibat pukulan Hyunsuk. Dia jadi takut otaknya benar-benar berpindah karena sering dipukul sama Kakak Sepupunya itu.

"Eh tapi, kalo misal kerjaan kayak yang dibilang Bang Junkyu ada, gue juga mau."

Yedam tiba-tiba ikut dalam obrolan. Sampai buat Jeongwoo menatapnya heran.

"Kak, kalo lo capek pinter terus, mending donor ke gue aja otaknya." Kata yang lebih muda, mengundang tawa gemas sang tunangan. Tentu saja itu Jeongwoo dan Haruto.

Ya kali Jeongwoo dan Doyoung?

Hmmm.

Bisa dibicarakan...




"Mau? Yok tuker! Otak lo malah lebih encer dari gue Woo, ayolah kita tukeran."

"Gak jadi deh, gak jadi."

Yedam tertawa. Kemudian mengacak-acak rambut Jeongwoo sampai berantakan.

"Heh! Gue gak bawa sisir, Kak Yedam mah!"

Yedam semakin ngakak. Puas sekali bisa membuat sang adik kelas menjadi kesal begitu.

Dia gak tau aja kalau dari tadi si Haruto udah natep dia setajam anak panah. Sekali lepas, langsung swushh, nancep ke tangan Yedam.

"Udah Kak, jangan di lanjutin. Liat tuh ada singa yang siap nerkam lo. Sini sama gue aja," dan untung saja ada Doyoung, yang akhirnya membuat Yedam agak menjauh dari bahaya.

Meski Yedam masih tetap tertawa lebar.


"Dari pada ngobrol makin gak jelas dan bikin tolol, mending masuk kelas aja sepuluh menit lagi bel."

Selepas berkata demikian, Yoshi langsung berbalik dan berjalan menuju area bagian dalam sekolah mereka meninggalkan yang lain di tempat parkir.

"Kak Yoshi, tunggu!"

Home || TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang