THANKS FOR 400K VIEWS GUYS!!
Huhuhu, senang sekaliiii!
Happy reading!!
***
"Bali we're coming!"
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, yakni trip selama tiga hari dua malam sekolah mereka. Meski hanya sembilan puluh siswa yang ikut, bersama beberapa guru.
Setelah melakukan penerbangan selama hampir dua jam, mereka semua tiba di bandara internasional Ngurah Rai.
Satu bandara hampir penuh oleh kehadiran mereka yang mencapai total seratus orang. Gak lah anjir, becanda.
"Aduh, kepala gue pusing banget. Eneg juga rasanya,"
Baru juga mendarat, Haruto sudah mengeluh sakit kepala.
"Lo tadi gue suruh makan dulu, malah tidur anjir di dalam pesawat."
"Ya kan gue ngantuk, Woo."
"Lo belum sarapan di rumah, terus gue ngasih roti juga gak mau. Dikasih makanan sama kakak pramugari juga gak diwaro, nah ini nih jadinya sekarang ngeluh pusing. Pasti perut lo juga udah nyeri,"
"Jangan dimarahin dong.."
Jeongwoo mendengus kasar. Tanpa kata mengeluarkan satu botol kecil minyak kayu putih, sebungkus roti dan satu kotak susu coklat dari dalam tas ransel yang dia bawa.
"Makan sama minum ini. Sini deketan, gue usapin minyak kayu putih dulu."
Haruto mengangguk pelan. Kemudian bergerak dengan patuh, mengambil alih roti dan susu lalu mendekati Jeongwoo.
Jeongwoo dengan telaten membalurkan minyak kayu putih pada bagian leher sang tunangan, naik ke pelipis, kemudian turun ke dalam perut.
Sontak saja Haruto tersentak kaget begitu satu tangan Jeongwoo merangsek masuk ke balik baju beserta jaket yang dia kenakan.
Rasanya merinding seluruh badan. Kunyahan rotinya berhenti begitu saja.
Ini mah dia makin pusing yang ada.
"Heh bocil! Kalian ngapain woi??!"
Lalu suara panik Hyunsuk cuma membuat Jeongwoo menolehkan kepala. Dengan acuh tak acuh dia tetap melanjutkan kegiatan.
"Lagi ngasih minyak kayu putih, Kak. Ini bayi besar kalian ngeyel banget gak mau makan dari tadi, terus sekarang ngeluh pusing. Udah pasti masuk angin sama jetlag,"
Hyunsuk geleng-geleng kepala tidak habis pikir. Sedangkan Jihoon yang berdiri di sebelah tunangannya itu tertawa pelan.
"Seenggaknya melipir ke toilet kek, ke pojokan kek, ini malah di tengah keramaian lo tiba-tiba nyosor masukin tangan ke dalem bajunya Ruto. Sumpah anjir, tahan dulu, kalian masih kecil!"
Selesai ucapan Hyunsuk terdengar, Jeongwoo langsung tersadar. Cepat-cepat dia mengeluarkan tangan dan bergerak panik menutup botol minyak kayu putih.
Jihoon semakin tertawa melihat wajah adiknya memerah. Haruto juga masih diam mematung, tapi mulutnya sudah bergerak kembali mengunyah roti dengan tempo pelan.
"Ini kalo Mama sampe tau kelakuan lo agresif begini, udah pasti lo digoreng sih Woo." Katanya berniat semakin menggoda Jeongwoo.
"Lo diem anjir!"
"Aduh, sayang banget gue gak sempet dokumentasi tadi. Harusnya bisa sih buat jadi laporan,"
"Bang, ini tangan gue masih nyisa minyak kayu putihnya loh. Kalo wajah lo jadi panas, jangan salahin gue ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || Treasure
RandomWarn! Lapak bxb! Mpreg! Homophobic dni! *** Ketika enam cucu kesayangan Kakek Kim di jodohkan dan di perintahkan untuk tinggal di satu rumah yang sama dengan tunangan mereka. *** "INI HUBUNGAN GUE SAMA GON GIMANA DONG KALAU DI JODOHIN?!" "Terima...