Note : sebenernya mau up kemarin tapi ternyata waktunya gak nyampe karena belum selesai, so aku baru bisa up sekarang. Btw udah di follow blm akun me? Masa iya gak di follow si jahat amat, follow dong mwehehe.
HAPPY READING!!!
.
.
.
.
."Ini laporan kemarin yang saya terima pak, memang benar mayoritas pelanggan kita itu anak-anak SMA sama anak-anak kuliahan." Ujar seorang laki-laki sambil memberikan map yang berisi laporan kunjungan bulanan resto yang ia kelola.
Arjuna menerima itu lalu melemparnya ke meja, ia melepas jas yang dipakai lalu mengendurkan lilitan dasi yang berada di lehernya tak lupa lengan kemejanya ia lipat hingga siku.
Ia jatuhkan badannya di kursi kerja sambil menutup mata, tangannya terangkat memijat kepalanya yang sedikit pening dengan tingkat kinerja yang rasanya lebih menguras tenaga belakangan ini.
"Pusing gue Dim." Adu Arjuna, ia melirik arlojinya yang menunjukkan pukul sebelas siang.
Sekertaris yang bernama Dimas pun mengangguk, segera ia berjalan menuju sofa lalu ikut menjatuhkan badannya. "Lo pikir lo doang hah? Lo yang seenaknya suka batal-batalin meeting penting, sampe gue bingung mau ngasih alesan apa biar lawan meeting kita ngertiin." Keluh Dimas, ia memposisikan badannya lalu mengangkat kakinya di atas meja.
Ya seperti itulah mereka, akan formal jika saatnya bekerja dan akan friendly jika sedang diluar jam kerja.
"Sampe ada yang protes, bisa-bisanya saya dimainkan oleh anak kecil gitu." Adunya.
Arjuna tertawa terbahak mendengarnya. "Ya lo tau sendiri, udah berapa kali gue buka loker tapi masih aja kekurangan karyawan. Kayaknya gua harus ngerenov ini tempat biar lebih luas lagi." Ujarnya sambil memandang tempat kerjanya.
Dimas hanya mengangguk. "Iya bener, kasih ruangan gue yang luas juga." Ujarnya sambil terkekeh.
Padahal umur mereka lumayan jauh berbeda, jelas lebih tua Dimas karena umurnya sudah memasuki kepala dua.
Ting!
Arjuna melirik ponselnya yang tergeletak di ujung meja kerjanya, namun tak membuka karena ia ingin rehat dari pekerjaannya sekarang.
Dimas yang mendengar pun ikut sedikit membuka matanya. "Istirahat lo, nanti jam satu kita ada meeting lagi sama proyek iklan di tangerang." Ujarnya.
Arjuna mengangguk, hampir saja ia menutup matanya namun ponselnya lagi-lagi berdering.
Akhirnya Arjuna mengambil ponselnya itu lalu melihat siapa yang menelepon, terlihat ratusan chat dari nomor tak dikenal yang belum ia buka membuat dirinya mengerutkan dahi.
Dan saat dirinya hendak mematikan ponselnya nomor itu tiba-tiba menelpon lagi, dan mau tidak maupun Arjuna langsung mengangkat.
"Halo?"
"Halo pak maaf, benar ini nomor suami ibu Zelinda?"
Kening Arjuna langsung mengerut saat mendengar nama Zelinda disebut. "Iya benar saya sendiri, ada apa ya?" Tanyanya.
"Begini pak, saya suster dari rumah sakit harapan kita ingin memberitahu bahwa istri anda kini sedang mengalami pasca pembukaan sepuluh. Beliau mengeluh kesakitan pada bagian perutnya, dan tadi baru saja datang bersama satu ibu-ibu yang mendampinginya. Bisa bapak segera ke rumah sakit sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...