[72] Dokter Kandungan

200K 16.7K 7.6K
                                    

Note : Masih ada yang melek kah? Ahahah maaf gais up malem-malem gini, karena ya seperti yang kalian tau aku nggak nyangka komennya bisa tembus 10k beneran. Aku bener-bener mengapresiasi kalian pejuang update yang rela ngespam banyak di komentar kemarin walaupun vote belum mencapai target, udah aku duga si sebelumnya itu bakal lama ahahah. Tapi gakpapa, uuuu sarangeeee beb:*

HAPPY READING!!!
.
.
.
.

"Jadi benar kamu hamil?"

Zelinda menunduk takut mendengar pertanyaan Ayahnya itu, seperti yang kalian tahu jika Ayahnya ini belum memperbolehkan Zelinda hamil sebenarnya.

"Bagus kalo gitu."

Zelinda langsung mendongak menatap Ayahnya. "Maksud Ayah?" Tanyanya heran.

Ayah tersenyum. "Kamu sudah lulus, Ayah gak masalah kamu hamil sekarang. Bukannya itu malah bagus? Kalian jadi batal cerai karena itu. Dan satu lagi, sebenarnya Ayah benci perceraian." Jawabnya.

Zelinda kembali menunduk karena merasa bersalah, benarkan? Semua keluarganya memang sebenarnya tidak ada yang setuju jika ia bercerai.

"Maafin Arjuna Yah, Arjuna sadar itu semua kesalahan Arjuna yang belum bisa jadi suami yang baik." Ucap Arjuna tiba-tiba.

Ayah mengangguk faham. "Ya seperti itulah pernikahan, apalagi kalian masih sangat muda. Ayah tau kalian masih amatir dalam menyelesaikan masalah, jadikan masalah kemarin sebagai pembelajaran. Kalian harus bisa menjaga keluarga sebaik mungkin, apalagi sekarang kalian sudah akan menjadi orang tua. Lakukan tugas kalian sebagaimana mestinya." Nasihat Ayah, mereka hanya mengangguk mengerti.

"Mama kamu sudah tahu Arjuna?" Tanya Ayah.

Arjuna menggelengkan kepalanya pelan.

"Beritahu beliau, Ayah yakin dia pasti sangat bahagia mendengarnya." Suruh Ayah.

Arjuna mengangguk patuh. "Kita pamit keatas dulu ya Yah." Pamit Arjuna yang langsung di angguki Ayah.

Arjuna dan Zelinda pun berjalan menuju kamarnya, pagi ini mereka baru saja selesai sarapan dan tiba-tiba Ayahnya memanggil dan memberitahu semuanya.

Zelinda membuka pintu kamarnya lalu segera berlari kearah ranjang dan rebahan. "Lo mau ke Mama Jun?" Tanya Zelinda sambil menatap Arjuna yang sedang menutup pintu.

Arjuna berbalik lalu berjalan menuju ranjang. "Aku."

"Hah?"

Mata Zelinda menatap Arjuna bingung, tak mengerti maksud dari kata yang laki-laki itu ucapkan tadi.

Arjuna berbaring di samping Zelinda. Seperti biasa, wajah laki-laki itu berada tepat didepan perutnya.

"Sebentar lagi punya baby masa manggilnya masih gue-lo." Ucapnya.

Zelinda memandang heran Arjuna, tidak seperti biasanya dia seperti ini. "Lo gak panas Jun." Ujar Zelinda saat mengecek dahi Arjuna.

Arjuna mendengus mendengarnya, dia bilang kaya gitu kan serius. "Aku nggak mau anak kita ikut-ikutan manggil gue lo." Arjuna menyingkap baju piyama yang Zelinda pakai, seperti biasa ia mengecup perut Zelinda yang sudah mulai membuncit.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang