[75] Kuliah Kerja

154K 13.5K 3.5K
                                    

Note : Typo bertebaran seperti cintaku padamu, hati-hati.

HAPPY READING!!

.
.
.
.


"Kamu mau makan apa?" Tanya Zelinda saat melihat Arjuna masuk kedalam kamarnya.

Sudah kurang lebih satu minggu sejak keberangkatan Ibunya ke Bandung saat itu. Dan dari satu minggu yang lalu pun Arjuna sudah mulai berangkat kuliah dan memasuki masa ospeknya, entah sekarang masih ospek atau tidak Zelinda tidak mengerti.

Arjuna pun sudah memulai kerjanya, karena biasanya ia berangkat pagi dan pulang siang. Jadi dari siang hingga menjelang magrib seperti ini dia baru pulang.

*Jika ada kesalahan tolong koreksi ya kakak-kakak yang udah kuliah, karena aku masih belum terlalu paham dengan dunia perkuliahan:)

Arjuna berjalan menuju ranjang, lalu tubuhnya langsung terbaring di kasur tanpa melepas sepatu dan tasnya. "Mandi dulu gih, nanti aku buatin makan malem. Mau makan apa?" Tanya Zelinda, ia yang tadinya sedang bermain ponsel pun mendekat lalu memijat punggung Arjuna karena memang laki-laki itu berbaring tengkurap.

Jika kalian bertanya apa Zelinda tidak kasihan, tentu dia sangat kasihan pada suaminya itu. Dia satu hari full belajar dan bekerja, giliran dia cuma rebahan doang di rumah, kan jadi enak gini.

Sekarang pun sudah ada satu orang yang membantu Zelinda membereskan rumah, walaupun mencuci dan memasak masih tetap dia yang melakukan. Saat itu Zelinda pernah protes karena dia merasa percuma jika pekerjaan pembantu hanya menyapu dan mengepel, namun lagi-lagi Zelinda kalah telak dengan jawaban suaminya itu.

"Namanya pembantu ya pekerjaannya membantu, kamu tetep yang kerja dan pembantu yang bantuin kamu. Aku nyewa orang buat ngebantu kamu ngurus rumah, bukan jadi babu di rumah kita." Gitu katanya, dahlah.

Memang sifat nyebelinnya Arjuna gak akan pernah bisa ilang sahabat. Di semua cerita novel yang pernah Zelinda baca tuh suaminya sweet banget gitu, dia bakalan ngelarang istrinya buat melakukan semua pekerjaan rumah tangga dan menyuruh untuk istirahat saja agar kandungannya tetap sehat. Lah Arjuna apa? Zelinda pernah bilang gitu malah dijawab.

"Kamu tuh nyucinya pake mesin cuci, yang cara pakenya tinggal ditaro ditungguin sama dijemur. Masak pun aku gak pernah nuntut kamu buat bikin yang enak-enak, kamu masak tempe pun bakalan aku makan asal kamu yang buat." Katanya tugas Zelinda tetap menjadi seorang istri dan Arjuna seorang suami. Zelinda pun hanya bisa menurut, lagian juga dia nyuci baju dua hari sekali. Jadi gak terlalu capek juga.

"Kamu sakit Jun?" Tanya Zelinda saat menyadari badan Arjuna lumayan panas.

Arjuna hanya bergumam, ia masih belum berbalik menatap Zelinda membuat wanita itu kesal. "Hadap sini deh Jun ih! Akunya disini!" Sentaknya kesal.

Tak lama Arjuna menurut dan membalikkan badannya menatap Zelinda dengan mata yang sedikit merah. "Kamu sakit?" Tanya Zelinda lagi, ia menyentuh kening Arjuna kembali.

Arjuna menggeleng. "Ini karena belum makan aja, nanti kalo udah makan juga sembuh." Jawabnya.

Zelinda memutar bola matanya malas mendengarnya. "Kenapa belum makan si? Kan udah sering aku ingetin buat makan siang." Dumelnya, ia bangkit lalu melepaskan sepatu Arjuna dan tasnya.

"Yaudah kamu mandi dulu, tadi udah aku siapin air angetnya. Mau aku masakin apa?" Tanya Zelinda.

Arjuna bangkit dan menyender di kepala ranjang. "Soto ayam." Jawabnya.

Kening Zelinda mengerut mendengarnya. "Soto? Tumben."

"Ujan-ujan gini enak makan yang anget-anget, apalagi diangetin kamu."

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang