Happy reading!
Pagi ini Zelinda sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia sedikit memberikan wajahnya polesan make up natural agar wajahnya sedikit tidak pucat. Hingga setelah ia selesai bersiap Zelinda berjalan menuju dapur untuk sarapan.
Arjuna memang sudah berangkat duluan, katanya ada rapat pagi hari ini mengingat besok adalah kegiatan liburan ke Balinya akan dimulai.
Saat berada di meja makan Zelinda melihat Kusma yang tengah memakan bubur dengan pikiran kosongnya membuat Zelinda berinisiatif untuk membuyarkannya.
"Kusma, kok bengong?". Ujar Zelinda dan kini duduk disampingnya.
Kusma tersenyum melihat Zelinda. "Gak papa, aku cuma lagi mikir apa aku nggak usah kuliah aja ya? Takutnya um--".
"Ih gak boleh ngomong gitu! Lo jangan pasrah dong! Harus semangat, pasti penyakit lo itu pasti bisa sembuh kalo lo juga ada niatan buat sembuh". Ujar Zelinda memotong ucapan Kusma.
Kusma hanya diam dan akhirnya ia tersenyum. Zelinda pun menyelesaikan acara sarapannya dengan cepat, takut terlambat mengingat ia akan memakai taksi online pagi ini.
"Tadi Juna sarapan gak?". Tanya Zelinda tiba-tiba pada Kusma.
Kusma mendongak. "Tadi kayaknya dia bawa bekal yang dibikin budhe". Jawab Kusma.
Zelinda mengangguk, ia mengambil tas sekolahnya yang berada disamping. "Yaudah gue berangkat duluan ya, lo makan yang banyak sama obatnya jangan lupa diminum". Ingat Zelinda.
Kusma yang mendengar perhatian kecil dari Zelinda pun kini tersenyum, tak akan mengira orang yang dulu sangat membencinya berubah menjadi perhatian.
"Makasih". Ujarnya.
Zelinda mengangguk lalu berjalan keluar dari rumah, saat hendak menutup gerbang tiba-tiba suara motor berhenti didepannya.
"Abay?!". Zelinda terkejut saat teman kelasnya ini tiba-tiba berada dirumahnya.
Abay membuka helmnya, dengan gaya sok coolnya ia menyibakkan rambutnya kesamping. "Hallo neng". Zelinda memutar bola matanya saat mendengar sapaan Abay itu.
"Lo kok bisa ada disini?". Tanya Zelinda heran.
Tangan Abay kini mengambil tas gendongnya, ia membuka tas lalu menyerahkan paper bag yang Zelinda tau itu pasti barang-barangnya yang tertinggal di apartemen Abay kemarin.
"Mau ngasih itu doang sih sebenernya, kemarin gue kerumah Amanda katanya lo udah pulang kerumah jadi ya gue kesini". Jelas Abay.
Zelinda menerima paper bag itu, ia sedikit mengintip. "Makasih, padahal lo bisa ngasih gue di kelas nanti". Ujarnya.
"Berat njir, males banget gue nggendong-nggendong barang-barang lo sampe kelas".
Zelinda mendengus kesal. "Pagi-pagi Bay, lo jangan mancing emosi". Ucap Zelinda kesal.
Abay tertawa lalu mengacak rambut Zelinda pelan. "Udah selesai masalah lo?". Tanya Abay.
Zelinda nyengir. "Udah". Jawabnya senang.
Abay mengangguk. "Syukur deh kalo gitu, btw mau sekalian bareng gak berangkatnya? Mumpung gue lagi baik nih". Tawar Abay.
Zelinda tampak berfikir sejenak hingga akhirnya ia mengangguk. "Boleh deh, bentar gue naro ini dulu". Ujarnya sembari mengangkat paper bag tadi.
Selesai meletakkan barang tadi Zelinda segera kembali keluar dan langsung menaiki motor Abay.
"Kenapa cowok suka banget sama motor yang tinggi-tinggi sih?". Gerutu Zelinda saat ia kesulitan naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...