[61] Sebelum Berakhir

143K 11.5K 3.8K
                                    

HAPPY READING!!
.
.
.
.

"Lo serius Zel?!"

Zelinda langsung menutup mulut satu temannya ini dengan wafel yang ia beli bersama eskrim tadi. Kini Amanda, Naya, Lala dan Zelinda sedang berada di cafe yang tidak jauh dari sekolahnya. Selepas pulang sekolah mereka memutuskan untuk pergi ke cafe karena memang hari ini pulang gasik. Biasa, nongki-nongki cantik aja.

"Mulut lo astagaaa, udah gue bilang jangan heboh!" Peringat Zelinda pada manusia didepannya ini.

Naya langsung menggeleng. "Nggak bisa gitu! Itu sama aja lo main-main sama pernikahan! Mikir lebih jauh Zel, apalagi lo udah mulai ada rasa sama Arjuna. Yakin lo mau pisah?" Kata Naya memastikan.

Zelinda hanya menghela nafasnya. "Malah itu masalahnya, gue gak mau lebih jatuh ke dia Nay. Gue takut nambah sakit hati, cukup segini aja rasa gue ke dia. Kalo gue bertahan gue takut Arjuna masih main-main ke gue, terus nanti dia nyakitin gue lagi, terus minta maaf, terus nanti ngulangin lagi gitu aja terus sampe kiamat." Ujar Zelinda.

Amanda mengangguk setuju. "Gue dukung banget tuh keputusan lo buat cerai. Lo udah dilakuin semena-mena sama cowok sebrengsek dia terus lo masih mau bertahan gitu aja?! Cuma cewek bego yang ngelakuin hal kayak gitu." Ucap Amanda.

Zelinda langsung memegang kepalanya yang sedikit pening, benar-benar pusing memikirkan masalah ini sebenarnya.

Huek!

Semuanya langsung menoleh kearah ujung meja dengan tatapan bingung.

"Asataga Lala kenapa dimuntahin?" Zelinda yang duduk disampingnya pun menyambar tisu didekatnya lalu membersihkan baju Lala yang terkena makanan.

"Asem banget anjir nanasnya." Ujarnya sambil menjauhkan buah nanas yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian itu dipiringnya.

Amanda mendengus. "Makannya kalo yang lain belum makan tuh tungguin, jangan asal makan duluan aja." Cibirnya.

Lala mendelik tak suka. "Lagian lo pada ngobrol mulu jadi ya gue makan duluan aja." Ujarnya.

Zelinda membuang tisunya saat melihat baju Lala yang sudah terlihat bersih. "Masa sih nanasnya asem? Bukannya nanas madu?" Zelinda mengambil piring berisi nanas yang sempat dijauhkan Lala tadi.

"Cobain aja."

Zelinda mengambil satu potong nanasnya dan memakannya perlahan. "Iya sih asem, tapi enak ih." Ujarnya sambil terus memakan nanas itu.

"Yaudah abisin aja." Suruh Lala yang langsung diangguki Zelinda.

"Btw Zel, orang tua lo tau lo mau cerai?" Tanya Amanda.

Zelinda menelan makanan yang sudah dikunyahnya itu. "Ibu sama Ayah udah, tapi Mamanya Arjuna belum." Jawabnya.

Naya langsung menggeleng tak percaya. "Wong edan! Marah nanti tau rasa lo, mertua sendiri gak di kasih tau."

Zelinda menghabiskan nanasnya sekaligus yang tersisa tiga potong itu. "Gue bingung mau bilangnya gimana. Terus gue rasa Arjuna pasti udah bilang ke Mamanya sendiri." Ujarnya.

"Ya itu kalo bilang, coba kalo nggak bilang? Sakit hati nanti beliau Zel, kalo emang lo beneran mau selesai dengan damai lo bilang pelan-pelan. Jelasin secara rinci alasan lo mau cerai sama Arjuna, coba fikirin orang lain yang kena dampaknya. Usahain biar dia ngerti sama situasi lo." Nasihat Lala.

Zelinda meminum es kopinya yang tinggal setengah itu. "Iya nanti gue coba bilang, semoga aja beliau bisa ngerti." Ucapnya.

"Lo sebenernya dukung Zelinda cerai atau nggak sih La? Bingung gue sama penjelasan lo tadi." Tanya Naya.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang