Bel pulang sekolah telah berbunyi, kini Zelinda tampak tengah sibuk dengan alat tulisnya yang masih berada diluar tas. Karna guru yang memberikan tugasnya terlambat, semua anak IPA 3 menjadi kewalahan seperti sekarang, tentu saja karna memang mengumpulkan tugasnya sudah ditentukan jamnya.
"Paling males gue sama guru yang kayak gitu, dia pikir otak kita sepinter apa sampe dikasih waktu cuma beberapa jam?". Cerocos Amanda dengan kesal.
Zelinda mengangguk menyetujui. "Bener banget, emang ya kata-kata guru selalu benar. Pengen protes gak berani, nggak protes gurunya yang ngelunjak". Tambah Zelinda.
Dengan limapuluh soal dan hanya diberikan sebanyak kurang lebih dua jam, sebenarnya memang tiga jam tetapi karna gurunya yang memang telat memberikan soalnya maka jamnya berkurang.
"Lo berdua nyerocos mulu sih, tinggal kerjain aja apa susahnya!". Abay yang berada tepat disamping Manda membuka suara.
"Ya kenapa emangnya? Kok lo sewot?!". Balas Zelinda ngegas.
Abay terkekeh lalu beralih menatap Zelinda. "Becanda elah Zel, lu sensian amat". Ujarnya, karna memang sebenarnya dirinya yang tidak berani dengan Zelinda.
Zelinda tidak menghiraukan ucapan Abay, tanganya kini dengan gesit menyalin jawaban yang sudah diselesaikan Amanda. Memang ada gunanya juga berteman dengan orang pintar.
Setengah jam bel pulang sudah berlalu, tetapi semua siswi disini belum juga ada yang menyelesaikan tugasnya.
"Woi! Woi! Ini bu Devi ngejapri gue, katanya tugasnya buat PR aja". Ucapan Andi sontak langsung mendapat respon riuh dari teman-temannya.
"Dari tadi kek!". Dengus Zelinda seraya memasukkan alat tulisnya kedalam tas.
"Lo pulang pake apa Zel?". Tanya Amanda tiba-tiba.
Zelinda terdiam, iya juga hari ini dirinya pulang naik apa? Kayaknya juga nggak mungkin kalo si Arjuna nunggu dirinya dihalte sekarang.
"Mau bareng gue nggak? Kebetulan gue bawa mobil nih". Tawar Amanda.
"Tumben, udah nggak disita lagi mobilnya?". Tanya Zelinda, ya memang mobil Amanda waktu itu disita karna Amanda sering mengikuti acara balap liar.
Skil Amanda naik mobil itu jangan ditanya lagi, Zelinda aja masih kalah hebatnya kalo dibandingin sama Amanda yang demen nyelip-nyelip orang.
"Kebetulan nyokap bokap lagi gak dirumah, makanya gue bawa mobil. Gila tangan gue kram karna kelamaan ngga nyetir mobil anjir". Lenguh Amanda sembari memegangi tangannya sendiri.
"Lebay lo! Udahlah yuk!". Setelah beres dengan semua alat tulisnya Zelinda pun segera merangkul Amanda dan berjalan ke luar kelas.
"Sepi banget anjir!". Ujar Amanda saat melihat lorong juga lapangan sekolah yang sudah sangat sepi.
"Yaiyalah! Siapa sih yang mau lama-lama disekolah? Udah waktunya pulang ya harusnya kita pulang, bukannya malah ngerjain tugas". Sahut Zelinda.
"Lo ambil mobilnya, gue tunggu didepan gerbang". Ucap Zelinda saat sudah memasuki area parkir.
Amanda hanya mengacungkan jempolnya lalu berbelok dimana mobilnya berada.
.
.
.
."Mau masuk dulu Nda?". Ucap Zelinda basa-basi saat kini mereka sudah berada didepan rumahnya.
Tentu didalam hati yang paling terdalam Zelinda sangat berharap Amanda menolaknya.
"Boleh deh, sekalian main. Udah lama kan gue nggak main kerumah lo". Zelinda tercekat, seharusnya ia tidak menawarinya tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/192447394-288-k336780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...