HAPPY READING!!
.
.
.
."Yoi! Si bos jam segini baru berangkat, kalo kata anggep aja sekolah sendiri salah diartikan jadinya gini nih jadi seenaknya." Ujar salah satu teman sekelasnya saat melihat Zelinda masuk kedalam kelas.
Zelinda mendengus mendengarnya. "Berisik si Abay ih! Kerjain itu PR lo yang belum kelar!" Sentak Zelinda sambil melirik buku yang berada di meja Abay, salah satu musuh bebuyutannya di kelas.
Zelinda melangkahkan kakinya dan duduk ditempatnya yang semeja dengan Amanda. "Nanggung amat lu, tinggal bolos aja ngapain berangkat." Ucapnya.
"Lo semua kenapa ribet banget si? Gue pusing tau gak!" Zelinda melipat kedua tangannya di atas meja lalu kepalanya ia telengkupkan diatasnya.
Amanda hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan super nyelo yang dilakukan sahabatnya itu.
"Jangan lupa tuh gantiin Zel jendelanya, bokap nyokap lo tadi nyuruh Bu April biar lo yang ngeganti sendiri." Zelinda mendongak melihat siapa yang bicara, ternyata Andi salah satu anggota Osis yang satu kelas dengan dirinya.
"Jadi orang tua pelit banget heran gue, udah tua juga bukannya perbanyak sedekah malah nyusahin anak." Gumam Zelinda mencibir.
Beberapa temannya langsung tertawa mendengar ocehan yang keluar dari mulut Zelinda. "Emang kenapa? Kok lo suruh gantiin jendela?" Tanya Amanda tak mengerti.
Zelinda mendengus mendengarnya. "Sial banget tau gak gue hari ini. Tadi tuh gue masuk lewat pohon belakang sekolah, terus pas gue turun malah tasnya gak kebawa dan masih nyantol di pohon, otomatis kan gue ambil kayu buat ngambil tasnya eh, malah kayunya nabrak kaca, ya pecah." Jelasnya, sebenarnya itu bukan murni kesalahannya. Ia kaget karena Bu April memanggilnya makannya reflek.
Amanda mengangguk paham. "Terus bokap sama nyokap lo dateng kesekolah?" Tanya Amanda lagi.
Zelinda mengangguk lemah, itu juga gara-gara si Arjuna makannya orang tuanya dateng. Coba tu cowok gak ngadu pasti orang tuanya tidak akan kesini.
Amanda langsung membuat raut wajah sedih. "Ututuuu, kacian banget ci cabat ku." Ujarnya menyebalkan.
Zelinda memutar bola matanya malas, wajahnya ia kembali telengkupkan diatas meja. Rasanya ia ingin menangis saja hari ini.
Bruk!
"Anak ngen--" Zelinda langsung mendongak saat merasakan kepalanya dilempari tas, gak tau orang lagi badmood apa.
"Ngomong apa?" Mata Zelinda langsung melotot kaget, sontak ia langsung tersenyum manis.
Laki-laki itu menatap Zelinda tajam. "Lain kali kalo terlambat gak usah berangkat sekalian." Sindirnya tepat ditelinga Zelinda.
Gadis itu berdecak. "Niatnya juga gitu! Tapikan eman-eman kata orang Jawa." Jawabnya.
Arjuna memutar bola matanya malas. "Pulang bareng gue, nanti biar temen gue yang bawa mobil lo ke rumah." Ujar laki-laki itu lagi, ia bangkit lalu berjalan menuju keluar kelas Zelinda.
"T-tapikan gue mau ja-- Woi! dengerin dulu gue mau ngomong! Arjuna kampret!" Zelinda memandang tubuh laki-laki itu dengan kesal, rasanya ingin sekali mencabik-cabik wajah sok cool-nya itu.
"Tumben Arjuna kesini? Ada main apa lo sama dia?"
Zelinda langsung menolehkan kepalanya saat mendengar suara menyeramkan itu ditelinga, si Amanda dengan wajah mengintimidasinya itu memandang Zelinda dengan penuh curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...