HAPPY READING!.
.
.
.Kini sudah satu bulan berlalu, dimana beberapa Minggu kemarin Zelinda baru saja menyelesaikan tantangan ujian nasionalnya. Sekarang masa SMA sudah ia lewati, merasakan pahit manisnya menjadi seorang pelajar kurang lebih selama tiga tahun di sekolahnya ini. Dan hari ini tiba, dimana hari yang akan melepaskan semua siswa dan siswi agar bisa melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
Hari ini adalah wisudanya semua kelas duabelas yang lulus, dimana hari yang bisa dikatakan sukacita maupun dukacita. Sukanya karena mereka telah lulus dan dukanya karena mereka akan berpisah dengan teman-temannya.
Zelinda kini tengah bersiap, ia hari ini cantik dengan pakaian kebaya brokatnya yang berwarna soft pink itu, dengan rok batik berbelah hingga lututnya. Rambutnya ia tata menyanggul ke samping, tentu sangat cocok untuk Zelinda.
"Perut kamu buncitan ih." Ujar Ibu pada Zelinda, karena memang Ibu yang membantu Zelinda untuk make-up.
Zelinda yang sedang bercermin pun mengangguk membenarkan. "Iya ih, agak sesek juga Bu sebenernya Zelinda pake rok yang ngepas banget sama badan gini." Ujarnya sambil terus berpose didepan cermin.
"Kamu si, akhir-akhir ini porsi makannya gak wajar banget. Gendut lho nanti." Ucap Ibu sambil kembali merapikan baju Zelinda.
Saat benar-benar siap dengan penampilannya Zelinda pun langsung beranjak untuk berangkat ke sekolah, mungkin nanti akan menjadi hari yang menyedihkan karena berpisah dengan teman-teman.
"Zelinda harus sering olahraga apa ya Bu? Sumpah gak pede banget, perutnya keliatan gede gini." Ujarnya yang tengah berjalan turun melewati tangga.
Ibu menyusulnya dari belakang. "Olahraga gimana? Kamu aja orangnya malesan banget kok, jalan dari kamar ke dapur aja minta gendong sama Zeen." Cibir Ibu membuat Zelinda terkikik.
Memang beberapa minggu terakhir ini sifat Zelinda sangat terbilang aneh, sifat malasnya pun semakin menjadi-jadi sekarang. Sampai pusing Ibunya jika menyuruh Zelinda sesuatu.
"Ayah mana? Kok gak keliatan? Nanti kalo kita kesiangan gimana?" Tanya Zelinda mencari keberadaan Ayahnya.
Padahal dirinya dan Ibunya sudah cantik, tinggal berangkat. "Ayah di luar lagi manasin mobil, udah siap semua kan?" Tanya Ibu.
Zelinda mengangguk. "Udah Bu, ayo berangkat sekarang!" Ujar Zelinda semangat.
Mereka pun berjalan menuju keluar rumah, dan terlihat Ayahnya yang tengah duduk menunggu dua wanita beda bergenerasi ini.
"Udah siap?" Tanya sang Ayah.
Kedua wanita ini mengangguk semangat. Apa kalian tahu bagaimana sifat Zelinda setelah berpisah dengan Arjuna? Ya, dia tidak menangis sekalipun. Terhitung ia terakhir menangis saat malam terakhir Arjuna saat itu, namun sifatnya saja yang berubah. Ia menjadi orang yang paling malas di dunia ini. Beberapa kali ia juga saling bertukar kabar lewat chat, walaupun tidak sering karena Arjuna yang selalu menanyakan kabar wanita itu. Zelinda pun hanya membalas sekenanya, tidak berlebihan.
"Yaudah yuk!" Mereka semua mulai masuk kedalam mobil dan meninggalkan area rumah untuk ke sekolah.
Setelah duapuluh menit lamanya mereka pun sampai di sekolah, Ayah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah yang ternyata sudah sangat ramai. Karena mungkin acara akan dimulai jam delapan dan sekarang jam setengah delapan.
Zelinda menggandeng tangan Ibu dan Ayahnya menuju altar dimana acara wisuda dilaksanakan, mereka duduk dibarisan tengah yang dimana seluruh kelasnya memang diarahkan untuk duduk disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...