[22] Prepare

152K 12.4K 1.4K
                                    

Zelinda mengerjapkan matanya saat merasa ada yang menepuk pipinya pelan. Ia membuka matanya dan mendapati sang Ibu sedang duduk disamping ranjang.

"Bangun, hari ini kan ada acara ahad nikah saudaranya Arjuna". Ucap ibu.

Zelinda bergumam malas, ia benar-benar lelah sekarang. Setelah perdebatan semalam Zelinda menangis saat Arjuna pergi meninggalkan kamarnya, Arjuna memang menjelaskan titik intinya dari awal hingga akhir tetapi setelah mendengar penjelasan Arjuna Zelinda malah tambah uring-uringan itu yang membuat Arjuna keluar dari kamar karna jengah mendengar Zelinda yang terus memojokkan Arjuna seolah-olah dia yang bersalah.

Memang benarkan? Batin Zelinda.

"Ini baju kebaya kamu pake, mandi sana". Setelah meletakkan baju kebaya disamping Zelinda, ibu pergi keluar kamar.

Zelinda bangkit dari tidurnya dan menyender dikepala ranjang, tiba-tiba kepalanya terasa sakit membuat Zelinda malas untuk mandi dan bersiap.

Ceklek

Zelinda menoleh kearah pintu kamar dan mendapati Arjuna yang sudah siap dengan kemeja hitam yang sangat pas ditubuh atletisnya, benar-benar handsome.

"Buruan siap-siap". Suruh Arjuna.

Bukannya beranjak Zelinda malah memejamkan matanya, "Kepala gue sakit banget sumpah". Ujar Zelinda.

Arjuna mendengus, "Gak usah manja! Buruan siap-siap, sepuluh menit belum siap gue tinggal". Ancam Arjuna.

Zelinda berdecak sebal, "Nyebelin banget si lu!". Ia beranjak mengambil kebayanya dan berjalan malas kearah kamar mandi.

.
.
.
.

Kini Zelinda sudah siap, ia terlihat cantik dengan kebaya brokat berwarna hitamnya yang sangat pas ditubuh rampingnya. Rambutnya ia buat sanggul, inget ya sanggul bukan konde walaupun tadi Ibunya maksa Zelinda untuk memakai konde tetapi Zelinda menolak keras.

Zelinda keluar dari kamarnya, ia menyapu pandangannya mencari Arjuna. Ya, ucapan dia itu bener-bener dia lakuin, Zelinda masuk kamar mandi sepuluh menit lebih dikit aja udah tinggal begini.

"Kak Zel!". Panggil seseorang membuat Zelinda menoleh, terlihat Junia memakai kebaya yang sama dengannya hanya berbeda model saja.

Junia mendekat kearah Zelinda lalu menggandeng lengannya, "Kakak cantik, cocok pake kebaya". Puji Junia.

Zelinda terkekeh kecil, "Kamu juga cantik ko". Ucapnya sambil terus berjalan entah kemana.

Tiba-tiba ia berhenti tepat didepan pintu utama rumah, disana terlihat semua anggota keluarganya sedang berdiri didekat pagar sambil menyalami tamu undangan yang baru datang. Bukan, bukan itu yang membuatnya berhenti tetapi seorang wanita yang sangat Zelinda benci tengah berdiri tepat disamping Arjuna dan jangan lupa dengan lengannya yang melingkar tak indah dilengan Arjuna, terlihat sangat seperti pasangan yang sangat bahagia.

"Kak?". Melihat Zelinda yang tidak kunjung membalas Junia mengikuti arah pandang mata Zelinda dan ia juga begitu terkejut melihat pemandangan didepannya.

Ini yang pasangannya ngapa jadi dia yang digandeng? Dasar bang Juna bego, otak nya cuma sampe dengkul sih.

"Ehm, Kakak mau nyusul kesana?". Tanya Junia berhati-hati.

"Iya". Jawab Zelinda singkat tanpa mengalihkan pandangannya.

Junia sedikit bergidik, ia segera berjalan menuntun Zelinda dan berdiri disamping mertuanya.

"Mama". Zelinda mendekat lalu memeluknya.

Sang mama yang terkejut karna kedatangan Zelinda pun langsung sigap.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang