Melihat semua anggota keluarganya yang terlihat berburu ke lantai atas membuat Zelinda diam tak berkutik. Ia duduk di sofa sendiri dengan tatapan matanya yang kosong, ingin menangis pun rasanya percuma, tidak bakalan ada yang perduli.
Kini ia menolehkan wajahnya kearah tangga, terlihat Ibu, Ayah, Dan Zeen yang berlari keluar dari rumah untuk mempersiapkan mobil. Dan disusul oleh Arjuna yang sedang menggendong Kusma ala bridal diikuti oleh mertuanya yang berada dibelakangnya dengan raut wajah sangat khawatir.
Mereka melewati Zelinda begitu saja, seakan-akan menganggap Zelinda hanya patung disini. Dan Zelinda hanya bisa menghela nafasnya panjang.
"Apa yang lo harapin Zel? Mereka bakal lupa kalo udah menyangkut tentang Kusma." Ujar Zelinda melirih, wajahnya tertunduk menahan air mata yang ingin jatuh.
"Zel." Zelinda mendongak dan mendapati Zeen yang berada didepan pintu.
"Lo jaga rumah sebentar, gue mau nganterin mereka dulu."
Dan Zelinda sudah merasa sangat yakin sekarang, bahwa dia memang tidak berguna.
.
.
.
."Omaigat!! Zelinda?!!" Teriakan Naya bergema di seluruh rumah saat melihat Zelinda datang kerumahnya dengan penampilan yang sangat menyedihkan.
Ya Zelinda langsung pergi kesini setelah mereka semua sudah jalan menuju rumah sakit. Memang apa yang akan dia lakukan di rumah sendiri? Dia bukan orang bodoh yang menunggu suaminya pulang dari rumah sakit karena wanita lain.
"Gue izin nginep disini ya Nay." Ujar Zelinda.
Tentu Naya langsung mengangguk, dibawanya Zelinda kedalam kamarnya dan menyuruhnya untuk duduk di ranjang.
"Lo berantem lagi sama Arjuna?" Tanya Naya hati-hati.
Zelinda menyandarkan kepalanya di kepala ranjang, ia mengadahkan wajahnya keatas. Berusaha untuk tidak menangisi kejadian bodoh tadi untuk yang sekian kalinya.
"Bukan cuma Arjuna, tapi satu keluarga." Ujar Zelinda.
Kening Naya mengerut tanda tidak mengerti maksud dari ucapan yang Zelinda katakan. "Maksud lo?"
Zelinda menatap Naya dengan nanar. "Gue mau istirahat ya Nay, gue capek. Pulang-pulang dikasih kejutan kayak tadi." Ujarnya lalu memposisikan tubuhnya untuk tertidur.
Walaupun tingkat kepenasaran Naya sudah di level tertinggi ia mencoba mengerti situasi, mencoba membiarkan Zelinda untuk menenangkan diri dahulu. Mungkin besok, ia akan menanyakan masalah ini dengan Zelinda.
Naya memilih untuk memberi kabar semua teman-temannya agar mereka juga menginap disini, untuk menenangkan Zelinda.
.
.
.
.Semua orang kini tengah menunggu dokter yang tengah memeriksa Kusma didalam IGD, raut wajah mereka terlihat sangat khawatir. Terlebih lagi Arjuna, laki-laki itu terlihat sangat frustasi.
Setengah jam menunggu pemeriksaan akhirnya yang ditunggu-tunggu pun keluar, semua orang sontak langsung berdiri didepan sang dokter untuk menanyakan kabarnya langsung.
"Gimana pasien di dalam dok?" Tanya Ayah mengawali.
"Ini hanya reaksi biasa pada pasien karena benjolan limfa yang bertambah banyak. Efeknya mungkin sesekali membuat badan menggigil, meskipun keadaannya mungkin tidak terlalu mengganggu. Akan tetapi, darah tengah dalam proses perusakan oleh kanker. Namun akan kami usahakan agar pasien baik-baik saja. Jadi dimohon untuk semua anggota keluarganya atau orang-orang terdekat agar terus memberi dukungan dan semangat pada pasien, supaya kondisinya bisa lekas membaik." Jelas sang dokter.
![](https://img.wattpad.com/cover/192447394-288-k336780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...