HAPPY READING!!
.
.
.
.Zelinda menatap tak percaya laki-laki yang sudah berdiri di depannya ini, mata mereka terlihat sama-sama kaget. Apalagi Zelinda, gak ada ujan gak ada angin ngapain kang copet kemari.
"Lo Abay?" Tanyanya ragu, kali ajakan dia orang yang mirip Abay gitu. Atau mungkin kembarannya yang terpisah? Ibiy gitu namanya.
Laki-laki itu kini kian mendekat kearah Zelinda, tentu dengan seorang gadis disampingnya. "Zel, lo ngapain di mari?" Tanya laki-laki itu, pliss Zelinda belum percaya jadi kita atas namakan laki-laki saja dahulu sebelum namanya dikonfirmasi oleh orangnya.
Zelinda langsung mengedip-kedipkan matanya tak percaya, kepalanya langsung menggeleng saat mengetahui jika didepannya ini Abay asli no hoax hoax. "Heh yang ada tuh gue yang nanya, lo ngapain disini? Mau maling?" Zelinda menatap tak suka pada keduanya, apalagi tangan yang digandeng di bawahnya itu. Apa maksudnya coba, bikin orang iri aja.
Ni si Juna kemana lagi, ambil makan doang kaya ngantri nasi kotak di masjid lama bener.
Abay melepaskan gandengan tangannya. "Ya nyusulin calon gue lah." Jawabnya membuat jantung Zelinda copot seketika.
Kusma calonnya? Calon Abay gitu? Calon apa dulu ngab? Jelasin coba yang bener! Kita semua butuh klarifikasi!
Zelinda menunjuk keduanya bergantian. "Lo berdua?" Tanyanya tak percaya.
Kusma tersenyum mendengarnya. "Iya Zel, ini calon suami aku. Doain ya." Ujarnya sok ramah, untung saja Zelinda bukan tipe orang yang seperti di sinetron. Dia hanya benci seseorang jika sedang berulah, namun jika sedang seperti ini tidak ada masalah ia selalu menganggap semuanya baik-baik saja.
Zelinda tersenyum kaku. "Sumpah Bay, lo utang cerita banyak sama gue. Ya gimana ya, bukannya gue gak terima gitu, lo jangan salah paham dulu. Ini takdirnya ko bisa pas banget gini si?" Wajah Zelinda kembali menatap Abay tajam, kalo gini dia kan gak bisa nyuruh-nyuruh Abay lagi hiks.
Abay memutar bola matanya malas mendengar drama yang Zelinda ucapkan tadi. "Heh tai! Elo nikah sama Arjuna aja gue kaga banyak tanya, lo ngapain si kepo banget!" Sentaknya kesal membuat Zelinda mendengus.
Kan kalo gini gue malah punya niat bales dendam, astagfirullah jangan tiru Mamamu ini nak, sesat.
"Ini alesan lo ngilang abis ujian? Gak ikut perpisahan, terus tiba-tiba nongol udah ada calon? Kuliah dimana lu?" Tanya Zelinda bertubi-tubi.
Kusma yang sepertinya mengerti keadaan tiba-tiba menggenggam tangan Abay. "Aku tau kamu pasti mau ngobrol banyak sama Zelinda, aku tinggal masak lagi gakpapa?" Tanyanya lembut, emang ya kalo denger gadis Jawa ngomong tuh bawaannya iri gitu. Beda banget sama Zelinda yang kalo ngomong suka ngegas, cocok si sebenernya kalo dijodohin sama Abay. Secara Abay kan emang laki-laki mulut lemes, nah kalo Kusma kan perempuan mulut pelakor gitu yang kalo ngomong lemah lembut jago keok.
Istighfar lagi Zel, lagi hamil lu jangan asal nyeplos nanti ngimbasnya ke anak lu bahaya.
Setelah Kusma pergi memberikan waktu untuk mereka berdua Abay langsung menyuruh Zelinda duduk di kursi yang dekat dengan pintu belakang.
"Lo beneran sama dia Bay?" Tanya Zelinda yang sebenarnya masih sedikit ragu, ingatkan jika Abay susah sekali diajak serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...