[17] I'm going solo

155K 12.6K 700
                                    

"Hp udah dibawa belum? Charger juga udah? Pawerbank juga jangan sampe lupa". Cerocos Zelinda terus kepada Zeen.

"Berisik anjing!". Umpat Zeen kesal.

Zelinda menonyor kepala Zeen kencang ,"Diingetin gitu lo ya! Nanti pas ada yang ketinggalan aja nyalahinnya gue". Sarkas Zelinda.

"Iya-iya Ibu bos".

Setelah semua sudah tersiapkan Zelinda pun turun dan sudah menemui dua laki-laki yang dari pagi bikin Zelinda naik darah terus.

"Udah semuakan nggak ada yang ketinggalan?". Tanya Zelinda lagi.

"Nggak ada". Jawab mereka berdua kompak.

Zelinda mengerutkan keningnya saat suara mereka terdengar sangat lemas. Karna tidak ingin peduli Zelinda pun mengimami jalannya menuju bagasi dan meletakkan barang-barang dimobil.

"Gue belakang ajadeh biar bisa nyantai". Ucap Zelinda lalu masuk kedalam pintu belakang mobil.

Setelah semuanya bersiap Arjuna pun mulai menjalankan mobilnya dan membelah jalanan kota jakarta.

Duapuluh menit berlalu, Zelinda yang sudah lelah bermain ponselnya pun langsung memasukkan ponselnya kedalam tas.

Karna sedikit merasa lapar efek dia gegayaan nggak makan sebelum berangkat, Zelinda mengambil plastik yang ukurannya sedang dan mengambil salah satu snack didalamnya untuk mengganjal perut.

Saat ia asik makan tiba-tiba.

"Zel Zel plastik buruan!". Ucap Zeen yang tergesa gesa dari jok depan.

Zelinda pun mengerutkan keningnya ,"Kenapa lo?". Tanya Zelinda yang ikutan panik.

"Buruan anjir! Gue mabok ini!". Ujar Zeen sambil membekap mulutnya.

"Ish lo ini--! Ck! Gue gak bawa plastik!". Ujar Zelinda sembari mencari cari di area tasnya.

"Apa aja deh buruan!!".

Karna tak ada pilihan Zelinda pun menumpahkan semua jajan yang berada didalam plastik dan memberikkannya kepada Zeen.

"Tumben banget si lo mabok! Nyusain doang tau ga!". Decak Zelinda sebal, walau begitu ia tetap mengambil minyak angin dalam tasnya dan segera mengoleskannya pada leher Zeen.

"Udah?". Tanya Zelinda.

Zeen mengangguk lemas lalu memberikan kembali plastik yang berisi muntahan itu kepada Zelinda.

"Jangan kasih gue lah!".

"Nih!". Zelinda menyodorkan tisu kepada Zeen yang langsung diterimanya.

"Nanti di rest area berenti dulu Jun, kasian ni bocah". Ujar Zelinda yang langsung diagguki Arjuna.

Setelah menemukan rest area Arjuna segera membelokkan mobilnya dan berhenti di area parkir.

"Lo kekamar mandi dulu aja sono, cuci muka. Terus plastik yang bekas tadi dibuang sekalian, gue mau beli antimo sama plastik dulu buat jaga-jaga". Ujar Zelinda.

Zeen mengangguk lemah dan keluar dari mobil bersama Arjuna, dan disusul dengan Zelinda yang tentu beda arah.

Setelah selesai membeli obat Zelinda kembali ke parkiran dan melihat dua laki-laki yang sama lemesnya sedang bersandar dibadan mobil.

"Juna?! Lo mabok juga?!". Teriak Zelinda sedikit keras membuat beberapa orang meliriknya heran.

Arjuna mengangguk lemas.

Zelinda mengacak rambutnya frustasi ,"Lo berdua kenapa sih? Salah makan apa gimana kenapa bisa mabok begini?! Biasanya aja nggak kok". Ucap Zelinda kewalahan sendiri.

Ia segera menyodorkan dua obat dan mengambil air mineral didalam mobil.

Dua laki-laki itu meminum obatnya dengan patuh.

"Terus ini gimana? Masa iya Juna mau nyetir". Tanya Zelinda sedikit panik.

"Gue bisa tahan ko". Ujar Arjuna dengan suara lemahnya.

Zelinda berfikir sejenak hingga beberapa saat ia menggeleng keras ,"Gue ajadeh, lo berdua duduk dibelakang aja istirahat tidur". Putus Zelinda.

Walaupum dirinya masih ragu untuk melakukannya, bukan masalah Zelinda takut gara-gara gak bisa bawa mobil. Tapi masalahnya dari Jakarta ke Solo kan jauh, apalagi ini udah malem.

"Jangan gue aja". Paksa Arjuna, sedangkan Zeen terlihat sudah sangat lemas badannya.

"Gak usah maksain nanti malah tambah mabok! Lagian gue tau arahnya ko, kalo udah sampe solo gampang gue bangunin lo". Ucap Zelinda dengan percaya diri.

Segera ia bimbing kedua manusia itu masuk kedalam mobil.

"Nih kalo mabok lagi gue udah beli plastiknya, terus minyak anginnya juga udah gue taro ditengah". Ucap Zelinda.

Zelinda memutari mobilnya dan masuk kedalam mobil, didalam hatinya yang paling dalam ia terus membaca doa agar ia bisa melewati semua rintangan ini, oke alay.

Diawali dengan membaca bissmillah Zelinda pun mulai menjalankan mobilnya seperti biasa.

.
.
.

Zelinda sedikit menepikan mobilnya saat ia sudah berada diarea alun alun kidul surakarta, Zelinda hanya tau tempat itu. Terakhir kali ia diajak oleh Ayahnya kesini saat liburan semester lalu. Zelinda menghembuskan nafas lelahnya lalu berbalik dan menatap dua orang pria yang tengah tidur berpelukan.

Ingin sekali dirinya menyemburkan tawanya tetapi Zelinda masih mampu menahannya. Zelinda mengambil benda pipih itu dari dalam tasnya, ia akan menelfon Ibunya karna tak tega membangunkan Arjuna hanya untuk sekedar bertanya kemana lagi jalan yang akan mengantarnya sampai tepat didepan rumah mertuanya.

Zelinda melirik jam yang melingkar ditangannya sudah menunjukkan pukul 02.43. Kurang lebih 7 jam Zelinda melakukan perjalanan. Saat itu memang Arjuna sempat terbangun dan meminta Zelinda untuk bertukar posisi tetapi lagsung digelengkan oleh Zelinda, nanti kalo maboknya tambah parahkan berabe urusannya.

"Hallo Zel?". Sapa seseorang dari sebrang sana khas dengan suara seraknya.

"Hallo bu?".

"Iya gimana? Kamu udah sampe mana?".

"Ini Zelinda udah sampe di Solo cuma gak tau jalannya kemana lagi, Ibu bisa jemput gak?".

"Loh Juna kan tau jalannya".

"Iya bu, Juna sama Zeen mabok semua jadi Zelinda yang nyetirin. Mau bangunin Juna nggak tega Zelinda bu".

"Astaga berarti kamu nyetirin sendiri dari Jakarta?!".

"Awalnya sih Juna bu, terus pas dijalan Zeen tiba-tiba mabok jadi Zelinda suruh Juna buat berenti di rest area sebentar. Pas Zelinda keluar buat beli obat terus balik tiba-tiba Juna juga ikutan mabok jadi terpaksa Zelinda deh yang nyetir sendiri".

"Ya ampun kenapa bisa sampe mabok gitu sih?! Yaudah sekarang kamu lagi dimana? Biar Ibu sama Ayah jemput kamu sekarang".

"Di alun alun kidul surakarta bu, cuma tempat ini yang Zelin tau di Solo".

"Yaudah kamu tunggu sebentar disitu, Ibu sama Ayah jalan sekarang".

Tut.

Zelinda kembali menghela nafas lelah, setidaknya Ia masih punya beberapa menit untuk sekeder istirahat sebelum orang tuanya datang.



















Vote and comment nya aku tunggu.
Btw makasih buat kalian yg udah mau ngevote, aku seneng bgt masa:v
Okelah byebye.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang