Zelinda kini tengah memainkan ponselnya sembari menunggu Arjuna pulang, jam sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB. Saat Arjuna berangkat tadi Zelinda sempat menitip beberapa jajanan ringan yang dijual dipasar malam dekat sekolahnya karna kebetulan pula dirinya sangat lapar saat ini, Zelinda ingin makan sebenarnya tapi masih malu jika bertemu mertuanya karena kejadian sore tadi.
"Zelinda! Kamu ndak makan toh nduk?!". Zelinda langsung terkesiap saat mendengar gedoran dan teriakan Mama dari luar, baru saja ia bilang tidak mau bertemu Mama dulu.
"Nduk?!".
Ceklek.
Zelinda melototkan matanya saat melihat knop pintu itu terputar, pasalnya Mama mertuanya itu sangat sopan. Jarang sekali beliau masuk kamar orang tanpa persetujuan sang pemiliknya.
Zelinda menggeleng, ia melempar ponselnya asal dan langsung berbaring menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Oh ayolah, jika kalian berada di posisi Zelinda saat kalian pasti tau rasanya.
"Zel?".
Lah kok? Suaranya Mama beda?
Zelinda mengintip sedikit dari balik selimutnya, dan beruntunglah saat Arjuna yang memanggilnya.
"Juna?!".
Kening Arjuna mengerut, raut wajahnya terlibat sangat bingung melihat tingkah Zelinda itu.
Zelinda menghela nafasnya lega, ia menyingkap selimutnya kembali. "Gue kira Mama". Ujar Zelinda.
Arjuna meletakkan plastik berisi makanan itu diatas nakas. "Makan nasi dulu, kata Mama lo belum makan". Ucap Arjuna.
Zelinda menggeleng. "Gue makan ini aja deh". Tangan Zelinda terulur dan mengambil plastik tadi, ia membukanya.
Arjuna berjalan menuju kasur, tetapi Zelinda langsung mencegahnya. "No! Mandi dulu lo sana!". Suruh Zelinda saat mengetahui Arjuna ingin berbaring.
Arjuna memutar bola matanya malas, tetapi ia tetap menuruti perintah Zelinda itu.
.
.
.
."Jun". Panggil Zelinda.
"Hm". Jawab Arjuna tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop.
Zelinda memutar bola matanya malas melihat itu. "Nggak di sekolah nggak dirumah kayaknya kerjaan lo mantengin laptop doang ya?". Sindir Zelinda sinis, nggak ada capeknya apa.
Mendengar ucapan kesal dari Zelinda akhirnya Arjuna mematikan laptopnya lalu bangkit dari kursi belajar dan duduk disamping Zelinda.
"Kenapa?". Tanyanya lembut.
Melihat tingkah Arjuna itu membuat Zelinda salting, pipinya memerah karena merasa dirinya adalah prioritas Arjuna sekarang.
"Tagihan gue udah di bayarin lo?". Tanya Zelinda berusaha menyembunyikan semburat merah pipinya itu.
Arjuna menatap Zelinda lalu tersenyum tipis. "Udah sayang".
Deg.
Mata Zelinda melotot saking kagetnya mendengar panggilan Arjuna kepada Zelinda itu, jantungnya kini terasa copot dan terjatuh dari tempatnya seketika. Tak lupa pipinya kini semakin memerah.
Arjuna yang melihat itupun tertawa geli, membuat Zelinda semakin berujung spot jantung.
"Kenapa pipi lo merah gitu?". Tanya Arjuna menggoda.
Zelinda langsung menutup pipinya menggunakan kedua tangannya, rasanya ia ingin terjun kerawa-rawa sekarang saking malunya.
"Telinga lo juga merah, lo sakit?". Goda Arjuna lagi, ternyata sangat menyenangkan menggoda Zelinda kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...