Note : untuk kalian yang belum follow jangan lupa follow dulu beb:*
HAPPY READING!
.
.
.
."Mau periksa ke dokter aja?" Tanya Ibu pada Zelinda.
Setelah acara wisuda kemarin ia memang tidak langsung pulang, keluarganya merayakan ulangtahun Zelinda dan makan-makan di salah satu restoran hingga sore. Namun lihatlah sekarang, malamnya Zelinda langsung drop karena kecapean.
Zelinda menggeleng mendengar tawaran Ibunya tadi. "Gak usah, nanti juga sembuh sendiri kan abis minum obat." Jawabnya.
Ibunya hanya menghela nafasnya pelan, susah memang menuturi anak perempuannya ini. Padahal tadi Zelinda sendiri yang mengeluh sakit kepala, badannya panas, mual muntah, perut sakit dan lain sebagainya. Ibunya sampai heran kok bisa ada penyakit selengkap itu?
"Nanti kalo tambah parah gimana? Kamu ini." Ujar Ibunya terus membujuk.
Lagi-lagi Zelinda menggeleng. "Engga Ibu, kan tadi udah dibeliin obat sama Zeen pasti gak lama lagi sembuh." Ucapnya meyakinkan.
Tangan Ibu Zelinda terulur untuk memegang dahinya dan ternyata panasnya belum turun juga, beliau hanya menghela nafasnya. "Yaudah, kalo kamu ngerasa badannya tambah sakit panggil Ibu. Kita periksa, jangan ngebantah lagi!" Seru Ibunya.
Zelinda hanya mengangguk lemas, matanya sudah berat karena mengantuk, efek obat mungkin. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
.
.
.
.Huekk! Huekk! Huekk!
"Periksa aja deh ya Zel?" Tanya Ibu sambil memijat tengkuk Zelinda perlahan.
Zelinda membasuh mulutnya lalu mengelapnya dengan tisu, ia menggeleng. "Gak mau." Jawabnya.
Pagi ini Zelinda tiba-tiba kembali dilanda mual dan berakhir muntah, padahal badannya sudah tidak panas. Hanya saja rasa mualnya, pusing, juga perutnya yang masih terasa sakit.
"Ya kamu sampe muntah-muntah begini, Ibu jadi takut." Ujar Ibu Zelinda.
Zelinda menggeleng. "Gak papa bu, Zelinda paling cuma kecapean aja. Nanti siang juga pasti sembuh." Ujarnya.
Ibu Zelinda hanya menghela nafas beratnya. "Nanti siang Ibu ada acara sama Ayah, nanti Ibu suruh temen-temen kamu kesini buat jagain. Kalo masih mual atau tambah parah kamu periksain aja Zel." Ibu menggiring Zelinda untuk duduk di meja makan.
Zelinda langsung mengambil piringnya dan meletakkan nasi goreng diatasnya, apa kalian tahu jika piringnya sudah seperti gunung nasi goreng.
Ibu mengambilkan roti dengan selai coklat, jangan lupa itu tiga tumpuk roti. "Rajin-rajin olahraga deh Zel, Ibu takut kamu lama-lama gendut makan sebanyak ini." Ujar Ibu sambil meletakkan rotinya disampingnya.
Zelinda memutar bola matanya malas. "Gendut itu bukan suatu kekurangan, Ibu gak usah ngadi-ngadi deh. Gendut itu berarti subur." Ujarnya lalu kembali memakan makanannya.
Ibu hanya menggelengkan kepalanya tak percaya melihat tingkah anak didepannya ini.
.
.
.
.Kini jam sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, dimana itu mengartikan jika Zelinda sudah rebahan di sofa televisi selama kurang lebih tiga jam. Padahal kegiatannya hanya menggonta-ganti channel televisi yang menurutnya bagus tetapi memang tidak ada yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...