Note : Kenapa cepet bgt si woii yealah, baru juga mau rebahan:'( btw maap gais aku up telat krn tadi ngezoom dlu:''
HAPPY READING!
.
.
.
.Pantaskah dia menangisi orang yang sedang menangisi orang lain? Memang itu sangat tidak pantas. Lalu mengapa ia sendiri menangis? Dia tidak ingin menangis sesungguhnya, ia ingin cuek, ia ingin tidak perduli dan bersikap seolah-olah semua itu baik-baik saja.
Lalu apa yang harus Zelinda lakukan sekarang? Menenangkan? Atau menertawakan? Ingin sekali melakukan hal diantara kedua itu, namun Zelinda tidak bisa.
Kini Zelinda sedang berada di rumah sakit. Ia bukan orang jahat yang tega tidak menjenguk orang sakit yang sedang sekarat. Di rumah sakit pun kini sudah ramai orang menjenguk, bahkan semua teman-temannya padahal mereka tidak saling mengenal.
Zelinda sendiri pun tadi berangkat bareng dengan semua teman ceweknya, padahal Arjuna sudah memaksanya untuk memakai mobilnya sendiri dan tentu langsung Zelinda tolak.
Ibu dan Mama mertuanya datang dari arah ruang dokter, mereka tadi dipanggil oleh dokter untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi pada Kusma itu.
"Kata dokter Kusma gagal di operasi karena ternyata ada penyakit lain yang diderita Kusma, itu yang menyebabkan kondisinya makin buruk sekarang." Ucap Mama pada semuanya.
"Maksud tante dia belum mat--"
Lala langsung menggampar mulut lemes Amanda itu, bisa-bisanya dia bertanya hal yang seperti itu sekarang.
"Tanya yang bener anjim! Lo jangan malu-maluin." Bisik Naya tepat di telinga Amanda.
Amanda memutar bola matanya malas. "Gue kan tanya! Salah emang?" Ujarnya songong membuat Naya dan Lala mendengus sebal.
"Harapan satu-satunya cuma kemoterapi dan radioterapi, tapi gak menutup kemungkinan sekarang udah naik ke stadium tiga. Kita semua cuma bisa berdoa semoga dengan kemoterapi yang dia terima bisa menyembuhkan penyakitnya." Lanjut Mama.
Zelinda kini melirik Arjuna yang berada didepannya, laki-laki itu kini tampak menunduk dan memejamkan matanya. Apa seberharga itu Kusma dimatanya? Batin Zelinda bertanya.
Zelinda memegang tangan Naya dan mengisyaratkan agar pulang sekarang. Hanya melihat Arjuna yang nampak sedih karena kondisi Kusma pun sudah membuat hatinya sakit, jadi ia tidak ingin menambah sakit.
Naya yang mengerti pun mengangguk, ia bangkit lalu berpamitan dengan semua orang yang berada di sana. "Ibu, Naya sama yang lain pamit pulang sekarang ya. Ada urusan soalnya." Ujarnya.
Ibu Zelinda langsung menatap anaknya, terlihat jelas raut wajah sedih yang tertera. Akhirnya Ibu Zelinda mengangguk mengiyakan. "Hati-hati nak, jangan ngebut." Pesannya yang langsung di angguki oleh Naya.
Semuanya bersalaman kecuali Zelinda, gadis itu hanya diam menunggu teman-temannya yang berpamitan. Setelah selesai pun ia yang memimpin jalannya dahulu.
Anak laki-laki pun menyusul, Arjuna pun sama. Ia ingin masalahnya dengan Zelinda segera selesai, dan semua akan baik-baik saja.
Saat Zelinda baru saja ingin masuk kedalam mobil Naya tiba-tiba tangannya ditarik sedikit kasar, Zelinda langsung menoleh dan menatap sang pelaku nyalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...