[53] Bukan Dia

133K 11.6K 6.5K
                                    

"Bu, Zelinda gak ada di rumah." Ujar Zeen pada Ibunya.

Pagi buta tadi memang Zeen sempat pulang untuk menjemput Zelinda, namun saat ia sampai di rumah pintu depannya terbuka lebar dan mobil yang biasa terparkir menghilang. Dan benar saja rumah kosong tidak berpenghuni.

Ibu Zelinda membuang nafasnya sabar. "Udah Ibu duga, kenapa bisa kamu tinggalin dia sih Zeen?!" Sentak Ibunya, semalam beliau tidak tahu jika Zelinda ditinggalkan di rumah sendirian. Ia kira Zelinda bersama Zeen karena memang Zeen membawa mobilnya sendiri, sedangkan lainnya menggunakan mobil Ayahnya.

Tetapi saat Zeen sampai di rumah sakit malah sendirian, jelas Ibunya marah dan menyuruh Zeen untuk pulang dan menjemput Zelinda namun Ayahnya melarang. Beliau malah berkata Zelinda butuh waktu untuk sendiri.

Dan kini ia hanya bisa menangis. "Kamu tau kan gimana nekatnya anak itu?! Kenapa Ayah ngelarang Zeen pulang ke rumah semalem?!" Ujar Ibu frustasi.

Sebagai seorang Ibu jelas ia khawatir, semua perilaku Zelinda sudah ia ketahui. "Ibu tenang dulu, biar Zeen cari Zelinda ke rumah temen-temennya." Ucap Zeen berusaha menenangkan Ibunya.

"Gimana Ibu bisa tenang?! Kamu gak liat semalem dia marahnya gimana?! Pasti keadaan dia sekarang lagi gak baik-baik aja Zeen!" Teriak Ibu lagi, fikirannya kacau memikirkan anak gadis satu-satunya itu.

Zeen melirik kearah pintu ruangan yang terbuka, tampak Arjuna dan Mamahnya baru saja keluar dari ruangan dimana Kusma dirawat inap.

Tiba-tiba Mama Arjuna mendekat dan menuntun Ibu Zelinda supaya duduk ditempat tunggu. "Maafin saya Rev, pasti Zelinda kabur karena kecewa sama kita semua." Ujarnya sayu.

Arjuna menatap kedua Ibunya itu sayu, fikirannya terarah kan. Di satu sisi wanita yang dia kenal dari kecil belum sadarkan diri hingga sekarang, di sisi lain ia pun panik memikirkan dimana istrinya itu berada.

Apa benar ini yang dinamakan mencintai dua wanita sekaligus?

"Terus gimana mbak? Aku gak bisa diem aja Zelinda kabur begini, Aku khawatir mbak. Apalagi dengan keadaan keluarga kita yang sekarang, kalau Zelinda kenapa-napa gimana mbak?" Tanya Ibu Zelinda sambil menangis didalam pelukan Mama Arjuna.

"Lo udah ngabarin Zelinda Jun?" Tanya Zeen pada Arjuna yang hanya diam.

Dan Arjuna hanya menggeleng lemah menjawabnya.

Tiba-tiba Ibu Zelinda berdiri. "Kamu ini gimana sih?! Kamu lupa istri kamu ini sebenernya siapa?! Ibu emang gak pernah larang kamu dekat sama Kusma! Tapi kamu juga harus ingat batasan Arjuna! Kamu nelantarin anak Ibu gitu aja! Istri kamu hilang pun kamu gak ada usaha buat ngabarin sama sekali!" Bentak Ibu Zelinda pada Arjuna yang menunduk.

Ayah Zelinda menarik Ibunya untuk mendekat dan memeluknya. "Bu udah, sabar."

Ibu Zelinda berusaha membentak. "Kamu bilang sabar Yah?! Anak kita ilang! Kita gak tau dimana Zelinda sekarang! Kenapa kamu bisa setenang itu denger anak sendiri ilang!" Ujar Ibu Zelinda tak henti-hentinya menangis.

"Kenapa kalian berdua masih diam?! Cari Zelinda sekarang sampai ketemu!" Bentak Ibu Zelinda pada Zeen juga Arjuna.

Arjuna menatap Mamanya untuk meminta izin, dan Mama Arjuna pun mengangguk sebagai jawaban. "Cari sampai ketemu, setelah itu Mama ingin bicara sama kamu." Ujar Mamanya.

Arjuna mengangguk, ia menyalimi orang tuanya satu-persatu lalu pergi keluar rumah sakit bersama Zeen.

.
.
.
.

Kini semua anak tengah berada di salah satu penjual bubur ayam, seperti yang dikatakan Abay sebelum berlari siapa yang kalah maka akan mentraktir bubur ayam.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang