"jadi gimana?". Tanya Amanda pada Zelinda yang kini tengah menelungkup kan kepalanya diatas lipatan tangannya.
Kini mereka memang masih berada dikelas, wali kelasnya baru saja memberitahukan tentang liburan ke Bali yang akan dilaksanakan pada minggu ini.
"Lo ikut kan Zel?". Tanya Amanda lagi.
Zelinda mengangkat kepalanya lalu menghadap kearah Amanda yang berada disampingnya. "Gak tau elah, gue lagi pusing nih". Ucap Zelinda.
Amanda memutar bola matanya malas. "Lo dari pagi uring-uringan mulu, kenapa sih? Lagi ada masalah?". Ujar Amanda.
"Nggak ada, kepala gue lagi pusing aja". Jawab Zelinda.
Yakali dia jujur kalo lagi ada masalah sama Arjuna, bisa perang nanti.
"Oiya, kemaren malem hp Lala ketinggalan dia ngambil Zel?". Tanya Amanda.
Dahi Zelinda berkerut. "Nggak tuh". Jawab Zelinda, benarkan semalam dirinya tidak menerima tamu lagi setelah teman-temannya ia paksa untuk pulang.
"Masa sih? Padahal dia puter balik loh pas udah sampe di gerbang kompleks, apa gak jadi?". Ucap Amanda bingung.
Zelinda mengangkat bahunya tanda ia tidak mengerti. "Iya kali".
"Yeu, lo mah ditanya bukannya jawab yang bener". Dengus Amanda kesal.
"Emang gue nggak tau Amanda sayang". Ujar Zelinda.
Mereka berdua kompak menoleh saat tiba-tiba pintu kelas terbuka dan menampilkan si Naya dan Lala yang terlihat sangat buru-buru ingin masuk.
"Lo berdua emang gak punya etika banget ya kalo masuk kekelas orang". Cibir Zelinda.
"Bacot lo ah! Ada yang mau gue omongin sama lo nih penting!". Jawab Naya sambil berjalan mendekati Zelinda juga Amanda.
"Gue yakin Banget semalem gak salah liat". Ujar Lala tiba-tiba.
Naya mengangguk setuju, berbeda Zelinda dan Amanda yang mengerutkan dahinya bingung.
"Lo ngomong apaan sih?". Tanya Amanda.
"Jawab gue jujur Zel, lo ada hubungan apa sama ketua osis disekolah kita". Ucap Naya tiba-tiba.
Mata Zelinda melotot saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sialan Naya itu, kenapa dia bisa tau woi.
"Lo ngomong apaan sih anjir, nggak ngerti gue". Jawab Zelinda berusaha untuk tidak gugup, ia tertawa pelan saat mendengar pertanyaan aneh dari Naya itu.
"Jujur Zel, gue udah liat semuanya. Dimana lo sama Arjuna berantem didepan rumah lo". Ucap Lala keras, sontak dengan cepat Zelinda membekap mulut Lala itu.
"Lo berdua ngomongnya gak usah keras-keras bisa kali!". Ujar Zelinda kesal, walaupun dikelas memang sepi tetapi didepan kelas rame.
"Apaan sih? Lo semua ngomongin apa? Otak gue susah nih mencernanya, kalo ngomong yang jelas dong!". Ucap Amanda yang tidak mengerti dengan ucapan teman-temannya itu.
Zelinda menghela nafas pasrah, mungkin memang ini sudah saatnya ia bercerita tentang pernikahannya.
"Oke nih gue ceritain ya sekarang, kemarin pas gue mau ambil hp gue yang ketinggalan gue liat Zelinda lagi ngobrol sama laki-laki. Ya emang awalnya gue sama Lala juga nggak yakin kalo cowo itu ketos kita, ya karna rasa penasaran gue tinggi akhirnya gue sama Lala mencoba ngedeket buat mastiin cowo itu beneran si Arjuna apa bukan. Dan bener, mata gue nggak seminus itu buat ngeliat siapa orangnya". Jelas Naya panjang.
Amanda kini beralih menatap Zelinda yang sedari tadi hanya diam menunduk. "Apa lo?". Zelinda membalas tatapan aneh Amanda dengan tatapan kesalnya.
"Oke gue mau lo jelasin sekarang, sejelas-jelasnya". Ujar Amanda penuh penekanan yang langsung diangguki oleh Naya juga Lala tentunya.
"Anjing ya lo semua, kepo banget sama kehidupan gue". Dengus Zelinda kesal.
Akhirnya dengan berat hati Zelinda menceritakan semuanya, ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya memulai bercerita. "Oke, emang yang lo liat pas mata-matain gue semalem bener kalo itu Arjuna". Ujar Zelinda.
Lala menonyor kepala Zelinda pelan. "Enak aja lu ngomongin kita mata-mata". Ucapnya tak terima.
"Ngapain dia dirumah lo? Lo ada main ya dibelakang kita?". Ujar Amanda menyela Zelinda yang hampir ingin berbicara.
"Dengerin dulu munah!". Bentak Zelinda kesal.
Amanda nyengir. "Yaudah lanjutkan".
"Gue sama Arjuna tuh sebenernya emang tinggal bareng". Ucap Zelinda.
"Tuhkan! Ngapain lo tinggal bareng sama dia? Beneran ada main lo ya dibelakang kita?!". Tuduh Amanda lagi dengan suara yang sangat keras.
Zelinda menggeram kesal. "Sekali lagi lo motong ucapan gue, gue gak bakalan cerita". Ujar Zelinda.
Naya mengangkat tangannya lalu memukul lengan Amanda pelan. "Diem dulu bisa gak sih?! Biar Zelinda cerita dulu baru lo protes".
Amanda mendelik kesal, dengan pasrah akhirnya dia kembali terdiam.
Dan selanjutnya Zelinda pun akhirnya menceritakan hidupnya yang tragis itu, dimana saat dirinya pertama kali dijodohkan hingga sekarang. Jangan tanya gimana reaksi teman-temannya saat ini, mukanya congo semua, kaya orang bloon.
"Drama banget hidup lo". Cibir Lala.
Dengan kesal Zelinda menotok kepala Lala itu. "Lo pikir gue seneng idup kaya gini? Kalo bukan karna paksaan orang tua juga gue ogah".
"Enak ya udah punya yang halal, mau ngapain-ngapain bebas". Amanda menggenggam jari tangannya sendiri lalu ia tautkan dan menempelkannya dileher.
"Ngebayangin yang iya-iya ni pasti". Ujar Naya menatap Amanda ngeri.
"Udah berapa lama lo sama Arjuna?". Tanya Lala.
Zelinda tampak berfikir. "Hampir tiga bulanan lah". Jawabnya.
Sontak semua temannya menatap Zelinda takjub. "Pinter banget lo nutupin rahasia lo selama itu". Ujar Naya.
Zelinda tersenyum miring. "Zelinda ko dilawan". Ucapnya bangga.
Sontak Lala, Naya juga Amanda langsung memutar bola matanya malas.
"Btw Arjuna udah lo apain aja?". Tanya Lala dengan smirk mesumnya.
"Bangsat, lo pikir gue cewe apaan". Jawab Zelinda, jika ini bukan didalam kelas ingin sekali ia menampar muka satu persatu temannya ini.
"Inget ya lo semua jangan ember! Kalo sampe berita ini kesebar gue kuncung nanti tu bibir". Ancam Zelinda.
"Ya gak papa kali, lumayan kan lo jadi ikut terkenal gara-gara berhubungan sama spesies orang ganteng disekolah kita". Ujar Naya.
Zelinda menonyor kepala Naya itu pelan. "Makan tuh ganteng".
"Temen-temen Arjuna udah pada tau?". Tanya Amanda tiba-tiba.
Zelinda mengendikkan bahunya. "Dia bilang gak bakalan ngasih tau statusnya kesiapa-siapa, tapi nggak tau sekarang". Jawab Zelinda.
"Tapi lo masih perawan kan Zel?". Tanya Lala memastikan.
"Lo nanya masalah itu sekali lagi beneran gue bunuh ya lo disini! Ya masih lah!". Jawabnya sewot.
"Biasa aja kali, gue kan cuma memastikan. Kali aja lo udah gak perawan terus nanti ham--". Zelinda menutup mulut Lala dengan sapu tangan miliknya.
"Beneran gue bunuh lo ya sekarang". Ujarnya tak perduli dengan Lala yang sudah memukul-mukul meja, berusaha meminta Zelinda untuk segera melepaskan bekapannya.
Hallo everyone, nih aku udah up. Sengaja di chap ini Arjuna gak muncul, tapi tenang di chap berikutnya pasti ada kok. Jadi gimana?masih mau tetep lanjut? Atau berhenti sampai disini?
Btw aslinya aku udah mau up dari pagi, tapi nggak tau kayaknya wp ku lagi error krn pas aku mau up ga bisa bisa:(
Okedeh, seeyouuuuu!
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE U KETOS!
Teen FictionMenikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegani wanita? Bahkan beberapa guru pun ada yang tertarik dengan ketampanan wajahnya? Inilah yang dirasakan seorang Zelinda Ifdia Pratama saat in...