[45] Hallo Bali

126K 10.4K 463
                                    

Setelah menempuh perjalanan lamanya kurang lebih satu hari akhirnya sekolah yang membawa enam bis itu pun sudah sampai berada di Bali. Jangan ditanya bagaimana kabar siswa dan siswi didalamnya, mereka aman tapi mabok semua.

Zelinda juga mabok, tapi gak muntah. Dia hanya pusing karena banyak teman sebisnya yang muntah, termasuk Amanda yang duduk disampingnya sendiri. Tetapi Zelinda tidak sejahat itu sampai membiarkan, dirinya malah membantu mencarikan plastik atau mengoleskan minyak angin ke lehernya. Kurang baik apa sih Zelinda jadi teman?

Instruksi Biro tadi mengatakan bahwa selesai menyebrang mereka akan langsung dibawa ke salah satu wisata yaitu Tanah Lot. Tanah Lot terkenal karena Pura nya (istilah untuk tempat ibadah agama hindu). Pura di tanah Lot dibangun pada dua tempat yang berbeda, satu pura terletak diatas bongkahan batu besar dan satunya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Pura Tanah Lot juga merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat di Bali, ditujukan sebagai tempat memuja dewa penjaga laut. Pada saat air laut pasang, pura akan kelihatan dikelilingi air laut. Di bawahnya terdapat goa kecil yang didalamnya ada beberapa ular laut. Sedangkan pada saat air laut pasang, kalian akan dapat berjalan mendekati lokasi pura.

Semua anggota Osis sudah terlebih dahulu turun dari bis sebelum siswa yang lain. Banyak anak-anak yang berdesakan karena ingin sekali menghirup udara segar, begitupun dengan Zelinda. Ia sedari tadi hanya diam menutup mata sepanjang jalan.

Setelah semua siswa-siswi keluar Pak Danang selaku pembimbing pun memberi beberapa instruksi dan arahan sebelum masuk kedalam wisata, mulai dari tidak boleh menginjak sajen yang tergeletak dipinggir jalan dan lain-lain.

Zelinda langsung bergas saat turun dari mobil, rasanya mual yang tadinya melanda langsung hilang entah kemana.

"Ya Allah, udah kayak orang sekarat banget gue tadi." Amanda memegang bahu Zelinda sebagai tumpuan.

Zelinda melirik Amanda sinis lalu mendengus. "Gue hampir mabok juga gara-gara elu ya anjim, untung gak muntah beneran gue." Ujarnya.

Amanda hanya mesem menanggapinya lalu ia ikut berjalan sesuai intruksi. Dari tempat parkir menuju areal pura, terdapat banyak toko yang menjual berbagai barang kerajinan khas Bali. Misalnya patung, lukisan, kain pantai, pernak - pernik, dan aksesoris. Baju-baju khas sana pun sangat menggoda untuk dibeli, tetapi ia tidak boleh membeli karena nanti akan ada tempatnya sendiri untuk berbelanja.

Siswa-siswi pun langsung ber swa-foto saat sudah masuk kedalam area wisatanya, ada yang berfoto dengan bule, maupun foto dengan pantai yang ada. Tak terkecuali dengan Zelinda dan Amanda yang juga ikut berfoto, dengan membawakan kamera milik Arjuna itu ia berfoto.

Mereka menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk menikmati wisata yang ada di Tanah Lot itu, hingga intruksi dari Pak Danang kembali menyuruh semua siswa agar kembali kedalam bis karena hari sudah mulai gelap.

Mata Zelinda dari tadi belum diam karena dia belum menemukan orang yang ia cari.

"Lo nyari apaan si Zel?" Tanya Amanda kesal karena dia sendiri sudah lelah, karena pulang dari Tanah Lot akan langsung chek in hotel.

"Arjuna, gue mau foto sama dia sekali aja." Ujarnya memohon.

Amanda memutar bola matanya malas, tapi tetap mencarikan Arjuna juga.

Mata Zelinda berbinar saat orang yang sedang ia cari sedang berjalan membimbing siswa dibelakang, Amanda dan Zelinda segera berlari menghampiri.

Arjuna memandang mereka yang sedang mendekat dengan kening mengerut.

"Jun foto sama gue yuk!" Ajak Zelinda memberhentikan Arjuna.

Naya yang tadi bersama Arjuna pun menatapnya lalu mengangguk, ia menggantikan Arjuna untuk menggiring siswa kembali kedalam bis.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang