Setelah kejadian itu hubunganku dengan ayah tampan bertambah menjadi semakin dekat. Seperti sekarang, kami tengah menonton kartun di ruang keluarga. Em mengatakan kalau dia ikut bahagia dengan perubahan ini. Tentu saja usaha yang aku lakukan tidak sia-sia.
"Tuan ada tamu di depan" kata seorang pelayan.
Aku menyerngit bingung, tamu? Siapa yang bertamu di pagi hari seperti ini?. Ayah tampan segera mengangkatku dan berjalan menuju ke pintu utama.
Terlihat seorang wanita dan seorang pria ditambah anak lelaki di sampingnya berdiri tersenyum kearah kami. Aku mengerutkan dahi, siapa mereka? Mencoba mengingat kemudian saat wanita itu mendekat aku baru mengingat sesuatu.
"Astaga Ini Cell bukan? Sudah besar ternyata" kata wanita tadi sembari mengangkatku, merebut tubuhku dari gendongan ayah tampan.
"Akhirnya kalian sampai juga"
Aku langsung menatap kearah ayah tampan, dia sudah tau kalau mereka akan datang?. Kenapa tidak memberi tahuku terlebih dulu?. Aku akan menyiapkan mental terlebih dahulu jika ia memberitahuku.
"Astaga imut sekali putrimu El" kata wanita tadi.
Aku tersenyum padanya, dia adalah Yuri, istri dari David teman ayah tampanku itu. Mereka memang tertulis akan datang ke mansion besar ini. Aku beralih menatap pria kecil di bawah. Dia adalah Kenan, salah satu tokoh penting di novel ini.
"Baiklah kau pasti tidak mengingatku, saat aku datang kau masih menjadi bayi merah. Hahaha"
Aku berkedut menyaksikan tawanya yang membuat matanya menyipit. Ya memang Yuri datang saat kelahiran Cell juga saat pemakaman ibu Cell.
"Namaku Yuri, kau bisa memanggilku aunty sayang, dia suamiku namanya David dan ini... "
Dia menurunkanku tepat di depan anak lelaki yang menatapku datar.
"Kenan, ayo kenan sapa Cell"
Terlihat kenan hanya mengangguk sembari tersenyum tipis. Aku ikut tersenyum, baiklah masalah terbesar keduaku adalah dia. Anak laki-laki ini!.
Kini aku duduk dengan tegang di depan Kenan. Para orang dewasa tengah berbincang mengenai bisnis. Dan mereka akan menginap disini, Gael yang menawarkannya. Aku dengar dia menawarkannya karena ada Kenan yang mungkin akan menajadi sahabatku nantinya.
Walaupun ceritanya sedikit berubah, dulu Yuri yang membujuk agar ia diijinkan tinggal disini agar aku memiliki teman dan sekarang Ayah tampan yang menyarankannya.
Aku menggigit coklat ditanganku dengan tak selera. Aku bukan tipe orang yang betah berlama-lama duduk dalam kesunyian seperti ini. Kenan nampak terdiam sembari sesekali melirik kearahku.
Aku mendengus kemdian pandanganku jatuh pada Ben yang berdiri di taman sembari mengangkat pot. Ah aku akan bermain bersama dengan dia saja.
"Ayah"
Panggillku sembari turun dari kursi, aku mendekat kearah Ayah tampanku itu dan tersenyum.
"Aku akan bermain dengan Ben" kataku.
"Siapa Ben?" tanya Yuri.
"Dia anak pengasuh Cell" jawab Ayah tampan.
"Ahh ajak Kenan juga, dia pasti bosan disini" kata Yuri.
Senyum ku sedikit luntur, kemudian mengangguk aku mendekat kearah Kenan dan menarik tangannya.
"Kami akan bermain!" teriakku.
"Ben" teriakku.
Aku melepaskan tangan Kenan yang tadinya aku genggam dan berlari menuju Ben. Ben terlihat melotot melihatku berlari menujunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...