MASIH BERSAMA WILL [2]

901 160 0
                                    

Aku dan Yuki menyiapkan sandwich untuk sarapan kami. Dibantu beberapa teman Dean yang pintar memasak. Aku menghampiri Will dengan dua sandwich ditanganku. Aku menyerahkan satu pada Will.

Dan kita semua mulai memakan sarapan dengan beberapa adegan canggung karena Dean terus saja menatapku.

"Cell cobalah" kata Yuki sembari menawarkan segelas kopi padaku.

Aku menggeleng, aku bukan maniak kopi Yuki. Will menaikan sebelah alisnya, dia menerima segelas kopi yang Yuki sodorkan.

"Aku tidak suka kopi" kataku.

"Cobalah sedikit, aku tau kau belum pernah minum kopi kan" kata Will.

Aku menggeleng namun teman-teman Dean malah menyemangatiku. Sial. Aku dengan setengah hati mengambil segelas kopi ditangan Will dan menatapnya horor.

"Ayo Cell segelas kopi saat pagi hari itu sangat menyegarkan" kata Yuki.

Aku bergidik ngeri, dengan perlahan aku mengangkat gelas itu. Aku menelan ludahku sendiri saat wangi kopi mulai terasa. Hanya seteguk kan? Baiklah. Aku memejamkan mataku dan menyeruput kopi dengan cepat.

Aku menyerahkannya pada Will dan langsung menyambar air mineral didepan. Will tertawa dan meletakkan cangkirnya jauh di depan.

"Kau ini lucu sekali, meminum kopi saja seperti kau sedang meminum obat" kata Will.

Aku menelan air mineral dan mengecap pelan, masih terasa. Aku menatap Will dan melengkungkan bibirku ke bawah. Dia terkekeh pelan dan mengeluarkan permen dari sakunya.

"Buka mulutmu" katanya.

Aku membuka mulut dan satu permen manis masuk kedalam mulutku. Aku tersenyum senang ini sangat enak!.

"Kalian berdua sangat romantis ya" kata Dean.

Aku menatapnya sekilas dan kembali menatap kearah depan. Biarkan saja jangan di dengarkan. Aku melihat William mengangguk dan kita kembali menghabiskan sarapan paginya.

Setelah sarapan aku sedang berdiri menatap karah sekitar dnegan boneka cumi-cumi yang masih ada di pelukanku. Tiba-tiba Dean mendekat, aku bersiaga siapa tau dia akan menantangku berkelahi bukan?.

"Kau benar menjadi kekasih Will?" tanyanya.

Aku menatapnya dengan anggukan sebagai jawabannya. Dia terlihat terkekeh pelan.

"Memangnya kenapa?" tanyaku.

"Tidak papa hanya berhati-hati saja dengannya, keluarganya sangat misterius" katanya.

Hei apa kau sedang berusaha mencuci otakku?. Kau mau merusak hubunganku dan William begitu?.

"Oke" kataku cuek.

"Kau gadis yang unik" katanya.

"Baru pertama kali aku mendapatkan pukulan sekeras itu dari seorang gadis. Dan aku tertarik denganmu" lanjutnya.

Omong kosong macam apa ini.

"Kau masih ingat dengan perkataanku dulu kan"

Aku menatapnya, perkataan apa yang diinginkannya harus dia dapatkan?. Cih, memangnya kau ini anak raja?.

"Kau mau aku pukul lagi?" tanyaku.

Dia tertawa pelan, aku mendengus sebal dan beralih menatap kearah Yuki dan teman-teman Dean di depan. Dia terlihat sangat senang berteman dengan mereka.

"Apa kau menyukai Yuki?" tanyaku sembari memiringkan kepalaku.

"Tidak"

Aku mengangguk berarti mereka hanya sebatas teman tak lebih. Tak lama Will datang dan menarikku menjauh dari Dean.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang