Setelah Kenan menjawab pertanyaan Yuki dia duduk di tempat guru. Dia menatapku tajam, aku mencoba mengalihkan pandanganku kearah lain.
"Cell"
"Hm"
Aku melirik kearah Jim yang tengah menggambar di buku tulisnya. Aku menyerngit menatap gambarannya yang aneh itu.
"Apa yang kau gambar?"
"Simbol iblis"
*plak*
Aku segera menyobek kertas yang terdapat gambar simbol segitiga itu dan menyobekmya menjadi lebih kecil.
"Jangan macam-macam saat duduk denganku jin!"
"Kau ini sangat percaya dengan hal mistis"
"Aku hanya menjauhi semua kemungkinan hal buruk terjadi"
Setelah sama-sama diam aku baru teringat sesuatu. Aku menatap Jim yang tengah menulis puisi. Dia mencoba memberitahuku?.
Suasana tiba-tiba mencengkam aku bergumam menggumamkan doa agar tidak terjadi hal yang buruk padaku. Ayolah, akan terjadi sebuah kerusuhan setelah ini.
"Jangan padaku aku mohon" gumamku sembari melafalkan doa.
"Aaakkhhh"
Aku berjingkat kaget mendengar gadis di depanku berteriak kencang sembari menutup telinganya. Hah... Bukan padaku, akhirnya namun gadis itu berbalik dan menunjukku dengan jarinya.
"Jim!" teriakku ketakutan.
"Kau seharusnya tidak melakukan semua ini!" katanya.
Aku menatapnya tak percaya, apa maksudnya?.
"Kau keluarlah dari tubuh itu sekarang!"
"Aaaa"
Aku terjatuh dari kuris sembari menutup kedua telingaku. Aku menangis namun merasa ada yang aneh aku segera membuka mataku kembali.
Deg.
Kenapa semuanya menatapku bingung?. Aku menangis menunduk sembari meremas rokku sendiri. Jadi itu hanya halusinasiku saja?.
"Aaaa"
Aku mengangkat wajah dan menatap terkejut kearah gadis yang duduk di depanku. Aku mencoba berdiri saat gadis itu menatapku dengan senyuman mengerikan.
Aku menggeleng, jangan lakukan itu. Gadis itu langsung menyerangku semua siswi berteriak histeris aku mundur. Dia mencekikku dengan suara tawa yang menggelegar
"Kenan!"
"Hahh.. Hah.. "
Aku membuka mata dan wajah yang pertama aku lihat adalah Kenan. Aku mengedarkan pandanganku ini di ruang kesehatan. Apa yang terjadi?.
"Hiks"
Kenan mendekat dan langsung memelukku. Dia mengusap punggungku pelan.
"Tenanglah Cell" bisiknya.
"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Raiden.
Aku terdiam sejak kapan pria itu ada disini?. Kenan melepaskan pelukannya dan mengusap pipiku pelan.
"Dia pingsan di kelas" kata Kenan.
Aku pingsan? Jadi tadi semua itu hanya mimpi?. Sangat mengerikan, aku menunduk mencoba menenangkan diriku sendiri.
"Kenapa dia terlihat ketakutan?"
Aku mendongak menatap Yuki, sejak kapan juga dia ada disini?. Aku menatap Raiden yang tengah menatap Yuki kemudian beralih kearah Kenan yang tengah menatapku?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...