Aku duduk dengan tenang menatap timku yang sedang bermain di depan. Selama dua hari aku mulai dekat dengan mereka dan menghindari Kenan dan Raiden walaupun Raiden masih saja suka mengagetkanku dengan cara menarikku paksa dan memberiku sekotak susu.
"Aaa"
Aku terkejut dan ikut berdiri melihat salah satu timku terjatuh, astaga... Dia terlihat kesakitan dan dibawa ke arahku. Yuki langsung mendekat dan membantunya. Aku tersenyum ini saatnya, Will mendekat kearahku dan menepuk pundakku.
"Saatnya bersinar Cell"
"Haha kau mau sekor berapa pelatih?"
Will tersneyum kemudia mendekat "Sebanyak yang kau bisa".
Aku mengangguk dan masuk kedalam lapangan.
"Cell semangat!" teriak Eve.
"AYO CELL TUNJUKKAN EKSISTENSIMU"
*Pritt*
Aku memegang bola, menggiringnya dengan lincah dan memberikannya pada teman satu timku. Aku maju dan memberi kode agar dia memberikannya padaku dan *pluk*.
"Wooo Cell KAU HEBAT SEKALII" teriak Eve.
Aku berjalan mundur dan kembali bersiap, aku mencoba merebut bola di tangan gadis berambut pendek di depanku. Dia berhasil lolos, aku tersenyum lumayan juga.
Aku berlari mendekat mencoba merebutnya dan hap. Aku berbalik dan langsung melemparkannya.
*pluk*
Sorak surai penonton mulai terdengar, aku jadi bertambah semangat. Sampai akhirnya kami memenangkan pertandingan ini.
"Cell kau memang hebat!" kata Eve.
Aku tersneyum geli sembari menerima sebotol air mineral ditangannya. Sekarang tinggal tim pria, telrihat Jim mendekat dan memegang kepalaku kemudian mengusapkan tangannya ke kepalanya sendiri.
"Apa yang kau lakukan Jin?" tanya Eve.
"Mengambil kepintaran Cell" katanya sembari berjalan menjauh.
Aku tertawa kemudian tawaku terhenti ketika aku melihat Kenan berdiri di sebrang, dia terlihat tersenyum padaku. Aku tersenyum dan kembali menatap kearah Jim di depan.
Sampai ada sebuah bola terlempar kearah Yuki, aku dengan refleks langsung berdiri dan menangkap bola itu dengan salah satu tanganku namun sayangnya aku malah menggunakan tangan kiriku.
"Yuki awaas"
*krek*
"Akh"
Aku mengangkat tanganku dan terlihat bolanya sudah jatuh keatas lantai. Aku meringis menahan sakit di tangan kiriku. Sial sekali kenapa kau bisa lupa Daisy tangan kirimu sangat rapuh!.
"CELLYN"
"Cell astaga tanganmu" Eve melotot melihat kearah tanganku yang memerah.
"Sssh sakit" desis ku.
Seseorang menarikku agar duduk, dia Kenan. Kenan berjongkok di depanku dan mengamati tangan kiriku. Seseorang menggeser Kenan dan menempelkan es batu di tanganku, dia Raiden.
"Kau kenapa ceroboh sekali!" desis Raiden.
"Cell maafkan aku seharusnya kau tid-"
"Diam" bentak Kenan pada Yuki.
Aku tersentak menatap Kenan tak percaya, dia baru saja membentak Yuki?!. Dia membentaknya?!.
Kenan apa kau masih waras?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...