HANCUR

1.2K 200 3
                                    

Aku berangkat sekolah dengan wajah malas, Yuri dan yang lainnya memaksaku untuk berangkat ke sekolah dengan pengawasan Kenan dan Raiden. Berita ayahku yang menghilang belum di unggah ke publik. Hanya beberapa orang yang tau dan pastinya mereka tutup mulut.

"Istirahat nanti aku dan Raiden akan menjemputmu jangan kemana-mana sebelum kami berdua datang" kata Kenan.

"Setidaknya kabari kami berdua kalau kau mau keluar" kata Raiden.

Aku mengngguk dan masuk kedalam Kelas. Aku menghampiri Eve yang sudah duduk di kursinya.

"Cell aku membawakan kue brownis untukmu"

Aku mencoba tersenyum padanya, dia menyodorkan kotak bekal berisi brownis kesukaanku. Aku memakannya, bahkan rasanya hambar.

"Cell kau kenapa?" tanya Eve.

"Tidak papa, aku akan ke wc" kataku sembari berdiri.

"Jangan terlalu lama sebentar lagi bel" kata Eve.

Aku mengangguk dan berjalan keluar. Setelah keluar dari wc sekolah aku berdiri di pinggir taman. Aku harus menemukan ayah tampan, dengan bantuan mereka ataupun tanpa bantuan mereka.

Tiba-tiba aku merasakan seseorang memelukku dari belakang. Hampir saja aku akan membantingnya jika tidak mencium aroma khas ini.

"Will kau mengagetkanku" geramku.

"Haha baiklah, jadi kenapa kekasihku yang mengemaskan ini ada di sini? Sendirian?"

Dia berpindah ke sampingku dan berdiri ikut menatap kedepan.

"Cell apa kau sudah mencintaiku?"

Aku menatapnya, pertanyaan ini?. Dia menatapku dan aku tersenyum padanya.

"Sepertinya sudah" kataku. Namun anehnya dia malah malah menampilkan wajah tanpa ekspresi.

"Ck kenapa wajahmu seperti itu! Kau tidak senang?" tanyaku, aku sedikit kecewa dengan responnya. Dia terkekeh pelan dan menunduk mensejajarkan tingginya dengan tinggiku.

"Tentu saja aku sangat senang, aku sangat bahagia" katanya sembari mencubit sebelah pipiku.

"Aku sangat mencintaimu Cell, ingat kata-kata ini" ucapnya sembari mengambil sebelah tanganku dan mengarahkannya pada dadanya.

Aku mengangguk, percayalah sepertinya wajahku sudah memerah sekarang. Dia terkekeh pelan dan mencium pelan pelipisku. Will kau... Membuatku gila saja.

"Aku akan kembali, kau jangan nakal" kata Will.

Aku mendengus dia selalu memperlakukanku seperti anak kecil.

"Aku tidak bisa bersamamu nanti, aku ada urusan mendadak" kata Will lagi.

Dia tiba-tiba memelukku dengan erat.

"Aku sangat mencintaimu Cell" ucapnya.

Aku mengangguk, hei hentikan semua ini! Kau membuatku malu saja.

"Kau pulang dengan siapa?" tanyanya.

"Mungkin Kenan dan Raiden" jawabku, dia melepaskan pelukannya dan menatapku lekat.

"Apa kau marah?" tanyaku.

Dia menggeleng dan menyelipkan anak rambut di wajahku.

"Kau akan aman bersama mereka"

Apa maksudnya?

"Jangan nakal dan dengarkan orang-orang di sekitarmu, pulanglah dan sangat pergi kemanapun"

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang