HMM

2.4K 392 0
                                    

Setelah bersepeda aku kini duduk di pos satpam menanti jemputan. Aku menatap para murid yang pulang mengendarai sepeda motor walau kebanyakan dari mereka membawa mobil.

Aku harus mendapatkan sepeda motor bagaimanapun caranya. Kenan datang dan duduk di sebelahku.

"Belum di jemput?"

Aku mengangguk, Kenan terlihat kelelahan. Menjadi ketua osis pasti melelahkan walau katanya dia hanya perlu menyuruh anggotanya saja tapi dia pasti tetap lelah.

"Kau tidak pulang Ken?" tanyaku.

Dia menggeleng "Aku akan menunggu supir menjemputmu" katanya.

Aku mengangguk, menap kearah tangannya yang memerah. Pasti karena mengangkat kardus minuman untuk anggotanya. Aku menarik kedua tangannya dan mengusapnya pelan.

"Kau pasti kelelahan Ken" kataku.

"Tanganmu sampai memerah"

"Tidak apa-apa, nanti akan normal kembali"

Aku mengerucutkan bibirku, ya memang akan normal kembali tapi tetap saja pasti nanti akan sakit. Dia berlari kesana kemari mengecek seluruh anggotanya. Berlari menuruni tangga dari ruangan osis menuju ruang kesiswaan.

"Kau kenapa Cell?" tanyanya.

Aku menggeleng menarik kembali kedua tanganku dan memasukannya kedalam saku jaket.

"Hatcim"

Aku bergetar merasakan bersin yang tiba-tiba menyerang. Aku merasakan tangan kenan menyentuh keningku.

"Kau demam Cell" katanya.

Aku menggeleng, bukan demam tapi karena asap rokok!. Aku menatap salah satu siswa yang merokok di sebrang.

"Ada asap rokok" kataku.

Kenan langsung beralih menatap ke sebrang dia berdiri dan menyipitkan matanya.

"KALIAN! JANGAN MEROKOK DI AREA SEKOLAH" teriaknya.

Terlihat segerombol siswa di sebrang langsung berdiri dan pergi dari sana. Kenan kembali duduk di sampingku. Ini yang disebut kekuatan Ketua Osis kawan-kawan.

"Benar kau tidak sakit Cell?"

Aku mengangguk, tenang saja Kenan aku itu kuat. Berlari maraton sampai ujung duniapun aku tidak akan kuat. Oke skip, aku menunggu jemputan sangat lama sampai sekolah mulai sepi.

*Drtt*

"Halo ayah"

"Ayah tidak bisa menjeputmu sayang, ada rapat mendadak."

"Dimana paman Jack?"

"Bibinya sedang melahirkan, ayah akan memesan taxi saja bagaimana?"

"Kenapa Cell?" tanya Kenan.

"Apa itu Kenan sayang?"

"Iya Yah"

"Berikan ponselmu padanya"

Aku memberikan ponselku pada Kenan dan pria itu langsung menempelkannya di telinga kanannya.

"Tidak masalah paman, baiklah"
".."
"siap"

Kenan kembali memberikan ponselnya padaku. Kini dia berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Kau akan pulang bersamaku,kerumahku. Ayahmu mengatakan kalau dia akan pulang besok"

Aku menerima uluran tangannya dan kami akhirnya pulang mengendarai motor Kenan. Kami berdua sampai dan rumah Kenan terlihat sepi.

"Mom sedang berkunjung kerumah nenek" kata Kenan.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang