S² BERTEMU EVE

1.3K 236 14
                                    

"Ayah tampannn selamat pagiii" teriakku sembari berlari turun dari tangga.

"Cell perhatikan langkahmu kalau kau terjatuh bagaimana?" tanya Ayah tampan.

Aku tersenyum kikuk dan mendekati dua pria di meja makan yang menatapku tajam. Aku segera duduk dan menyambar sarapan pagiku.

"Bagaimana tidurnya?" tanya ayah tampan.

"Baik" jawabku.

"Dia selalu tidur saat di dalam pesawat, di dalam mobil dan sekarang dia masih bisa tidur setelah sampai rumah" kata Cris.

Aku menatapnya sembari mengacungkan garpu ditanganku. Kemudian aku mendengar suara tawa pelan dari ayah tampan.

"Kalian ini sudah besar tetapi masih saja suka berkelahi" kata ayah tampan.

"Ayah adik kecilku ini yang memulainya terlebih dulu" kataku sembari menekankan kata adik kecilku.

Aku melirik Cris yang melotot tak percaya aku tersenyum dan meneguk habis susu di depanku.

"Sudahlah, sekarang apa rencanamu di hari pertama kepulanganmu ini sayang?" tanya ayah tampan.

"Ayah aku akan menyewa Cris beberapa jam aku ingin menemui Eve dan membeli perlengkapan melukis. Boleh kan???" tanyaku padanya.

"Tentu saja, Cris temani Cell hari ini ayah takut akan terjadi sesuatu padanya" kata Ayah tampan.

Aku tersenyum senang lalu melirik Cris yang menatapku dengan wajah sebal. Setelah ada Cris keluarga kecil ini terasa lebih hidup karena aku memiliki lawan dalam hal beradu mulut.

"Iya ayah, aku akan menemaninya lagi pula aku tidak ingin list orang hilang bertambah lagi di kota ini" kata Cris.

Aku mengerucutkan bibirku sebal, aku ini sudah dewasa aku mengajak Cris karena aku juga ingin memperkenalkannya pada Eve.

"Aku ini sudah besar umurku sudah menginjak 21 tahun, berhenti menganggapku sebagai anak kecil lagiii" geramku.

"Kau memang masih kecil Cell" kata Ayah tampan.

Aku menatapnya tak percaya, "Ayahhh" rengekku padanya.

Dia tertawa pelan lalu mengelus puncak kepalaku. Sedangkan Cris dia tertawa dan melanjutkan acara sarapan paginya.

Kini aku duduk di sebelah Cris yang tengah menyetir. Dia memang sudah hafal beberapa jalan disini. Dan aku menatap keluar dengan wajah berdecak kagum.

"Kotanya sudah banyak berubah" kataku pelan.

"Tentu saja kau pikir 5 tahun waktu yang singkat?" tanya Cris.

Aku menghela nafas dan mengeluarkan ponsel lamaku. Aku menghindupkannya dan melihat ada begitu banyak pesan yang masuk.

"Kau meninggalkannya di laci kamar selama lima tahun kan? Beruntung masih bisa menyala" kata Cris.

Mobil kami berhenti di lampu merah dan aku mengangguk.

"Banyak sekali notifikasi pesannya" kata Cris menyindirku.

"Dari operator" jawabku lalu membuka aplikasi pesan online.

Aku menatap dua nama yang menjadi urutan teratas. Pesan yang dikirim padaku sudah ribuan dan aku segera keluar dari aplikasinya.

"Kau masih takut"

Aku mengangguk dan mengambil brownis lalu memakannya. Tak lama kami sampai di sebuah cafe. Aku menatap keluar melihat seorang gadis yang tengah tersenyum di depan cafe.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang