Aku keluar dengan seragam sekolah menengah atas melekat di tubuhku. Hei ini kabar gembira! Aku sudah melewati 11 tahun seorang diri dan kini aku akan menjadi siswi sekolah menengah atas!.. Aku sangat bersemangat! Ya walaupun aku sudah pernah mengalaminya.
"Pagi ayah tampann" kataku sembari berjalan mendekat pada meja makan dan mencium ayah tampan sekilas.
Walaupun sudah 11 tahun berlalu namun dia masih taman percayalah!. Aku sempat berfikir apa dia keturunan Edward Cullen?. Hahaha tentu saja bukan.
"Pagi sayang, bagaimana? Kau sudah siap menjadi siswi SMA?"
Aku mengangguk dengan semangat. Tentu saja aku sangat siap! Bahkan jiwaku sudah ah sangat tua. Eh tapi anggap saja aku berusia 16 tahun oke!.
"Cell, jangan membuat keributan lagi, kau sudah besar dan kau ini seorang gadis" kata Ayah tampan.
Aku mengangguk sembari memakan sarapan pagiku. Aku tidak melakukan keributan percayalah, hanya masalah kecil.
"Apa kau mendengarnya Cell?"
"Aku tidak bisa berjanji Ayah" kataku sembari tersenyum kecil.
"Kau ini" geram Ayah tampan sembari menatapku.
"Baiklah Ayah doakan agar putrimu ini tidak terhampiri masalah!"
"Yang ada kau yang mencari masalah itu sendiri"
"Ish ayahhh"
"Haha baiklah, ayo kita berangkat"
Kita berdua berjalan beriringan menuju mobil dan kita bertiga bersama supir langsung pergi menuju sekolah.
"Cell ingat jangan menghajar siswa lain"
"Jangan menjaili gurumu"
"Jangam membuat temanmu menangis"
"Jangan-""Ayahhh"
Aku menatapnya jengkel, aku selalu mendengar kata-kata ini saat aku menginjak kelas dua sekolah dasar sampai sekarang pun masih saja terdengar.
"Aku tidak akan menghajar mereka jika mereka tidak mengangguku terlebih dulu" kataku.
"Hah baiklah, katakan pada ayah jika terjadi sesuatu... Mengerti?"
Aku mengangguk memeluk ayah tampan dan mencium pipinya sebelum akhirnya aku turun dari mobil.
"Hei om Jack! Jangan mengebut dijalanan kau membawa Ayah tampanku yang berharga!"
Jack tertawa sembari mengacungkan jempolnya. "Siap nona!" aku terdiam sembari menatap kepergian Ayah tampan.
Hah aku menatap kesekitar, terlihat banyak sekali murid baru mulai memasuki gerbang. Aku mengangkat ponselku dan menelfon seseorang.
"Hei babi cepat berangkat! Kau ini ada dimana?!"
"Ya anak konda! Tunggu sebentar lagi aku akan sampai disana kau jangan kemana-mana"
*tut*
Sangat menyebalkan mempunyi teman yang selalu mengulur waktu. Dia temanku Eve, seorang gadis cantik yang dulunya juga teman Cell. Aku berteman dengannya saat masalah pertama kali mendatangiku di sekolah dasar. Dia tengah di bully dan aku menolongnya dengan menendang semua anak yang membullynya.
"Cell"
Aku menatap gadis yang tengah berlari kearahku denga paper bag berisi coklat untukku tentunya.
"Lama sekali!" gertuku.
"Hei aku hampir lupa membawa coklat swiss untukmu"kata Eve sembari menyerahkan bingkisan yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...