MENJADI TERKENAL

1.5K 284 5
                                    

Ayah tampan melepaskan pelukannya dan menatapku lekat. Aku tersenyum ingin sekali menangis saat ini, rasanya sangat bahagia dan lega melihat ayah tampan kembali tersadar.

"Nona Cell sangat pintar" kata seorang pria.

"Dia bahkan menemukan bukti tentang masalah ini sendirian" lanjut Dom.

Aku tersenyum manis,

"Utunglah aku tidak telat datang dan menyelamatkan mereka semua" kata ayah tampan.

Aku menyerngit, hei maksudnya apa?!.

"Kalau tidak kau pasti sudah menghajar mereka semua Cell kau ini... "

Aku tertawa dan kembali memeluknya.

"Seharunya ayah membiarkanku menghajar setidaknya tuan Frank yang jelek itu" kataku.

"Kita masih membutuhkan nyawanya di pengadilan sayang" kata Ayah tampan.

Semua orang menatap tak percaya kearah kami berdua. Ayah dan anak sama-sama mengerikan.

Rapat kembali dimulai namun kali ini ayah tampan yang memimpin. Sebenarnya aku masih khawatir tentang kesehatannya namun sepertinya dia sudah sehat. Dia bahkan kuat memangkuku seperti sekarang.

Aku mendengarkan semua perkataan ayah tampan dan menyimak dengan baik rapat kali ini. Kenan dan Raiden duduk di pojok ruangan menatapku lekat. Sedangkan aku sendiri mencoba mengalihkan pandanganku saat bertemu dengan mereka berdua.

Rapat selesai dan kita keluar dari ruangan. Aku terkejut melihat para karyawan yang berdiri dan mantapku dengan senyuman manis mereka. Aku tersenyum kecil dan memeluk erat lengan ayah tampan.

"Dia putriku Cellyn Anggella Dramcon" kata ayah tampan.

Aku melambaikan tangan sembari tersenyum manis kearah mereka.

"Nona kapan-kapan bermainlah kemari" kata seorang wanita di samping kanan.

"Dia sangat cantik!"

"Dia juga pintar"

"Hei tentu saja dia anak tuan Dramcon"

"Wajahnya sangat cantik bukan ditambah dengan rambut khas keluarga Dramcon"

Aku tersenyum mendengarkan semua perkataan mereka.

"Nona berapa umurmu?" tanya seorang wanita yang masih muda.

"Enam belas" kataku.

Mereka sontak terdiam, hei jangan kira kalian mengiraku sudah berusia 20 tahun lebih!.

Ayah tampan menarikku dan kita keluar dari kantor besar itu. Di depan mobil aku menatap Raiden,Kenan dan kedua orang tua mereka.

"Cell kau belajar darimana ekspresi mengerikan seperti tadi?" tanya Yuri.

"Di dalam drama yang aku tonton aunty" jawabku.

Dia tertawa dan mengusap kepalaku pelan.

"Aunty akan membuatkanmu banyak brownis" bisiknya.

Aku menatapnya berbinar sembari mengangguk dengan semangat. Ayah menarikku masuk kedalam mobil dan kita pergi dari sana.

"Cell kau seharunya tidak perlu melakukan ini semua" kata Ayah tampan.

Aku mantapnya sembari cemberut,dia seharunya memujiku bukan malah memarahiku.

"Aku membantu ayah jika terus dibiarkan begitu saja mereka akan membuat perusahaan ayah hancur" kataku.

Ayah tampan kemudian mengangguk dan mengusap pelan pipiku.

"Kau memang anak ayah, terimakasih" katanya.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang