MUNGKIN

2.7K 456 10
                                    

Cell menatap Kenan dengan wajah memelas. Pria itu merebut formulir pendaftaran ekskul bakset dari tangannya.

"Jangan Cell tanganmu pernah cidera" kata Kenan.

"Astaga Ken yang cidera sebelah kiri aku menggiring bola dengan tangan kanan" kataku.

"Sudah Ken dia ingin mengikutinya, tidak ada sal-"

Ucapan teman Kenan terhenti ketika mendapat tatapa tajam dari Kenan. Aku segera merebut formulir ditangannya dan menulis data diriku dengan cepat.

"Awas kalau kau sampai terluka" kata Kenan sebelum akhirnya kembali mengambil formulir ditanganku dan menyerahkannya pada temannya. Aku mengangguk, tenang saja paling akan retak lagi Ken!.

"Dia saudaramu Cell?" tanya gadis di belakangku.

Aku menggeleng, bukan dia bukan siapa-siapa di dalam hidupku percayalah.

"Ah kau sangat beruntung bisa dekat dengan dua pria tertampan di sekolah ini saat pertama kali masuk"

"Hei pantas saja, dia kan cantik."

Aku tersenyum menanggapi perkataan mereka berdua. Lucu... Terlihat Kenan berpamitan saat semua murid sudah menyerahkan formulir pendaftaran.

"Cell aku akan duduk dengan Tomi kau tidak apa-apa aku tinggalkan sendiri kan?"

Aku mengangguk, hari ini jadwal pengenalan ekstrakurikuler walaupun kita sudah mengisinya tadi namun perwakilan dari masing-masing ekstrakurikuler akan datang dan menjelaskan tentang ekstrakurikuler mereka.

Aku terdiam dan bergeser ke samping jendela, beberapa orang mulai masuk dan terdengar suara sapaan di depan. Aku melipat kedua tanganku diatas meja dan menaruh kepalaku diatasnya. Aku berbalik menatap tembok sembari mendengarkan perwakilan dari ekstrakurikuler pmr sedang berbicara.

Dulu Cell sangat aktif karena dia ingin menjadi pusat perhatian. Dan mendapatkan perhatian dari Raiden dan Kenan tentunya. Namun kali ini aku akan diam dan sebisa mungkin tidak menonjol walaupun sepertinya akan sulit.

Setelah selesai aku mendengar banyak bisikan mulai terdengar. Pasti para lelaki yang datang, aku mendengus dan menatap tembok di depanku.

"Hei, apa kau tidur Cell?"

Aku berbalik dan terkejut melihat Raiden yang duduk disampingku. Aku melotot menatapnya.

"Kenapa kau disini!"

"Lihat team ku sedang berpromisi di depan" katanya.

"Bukannya kau ketuanya? Kenapa bukan kau saja yang berbicara"

Raiden tersenyum membuat beberpa siswi mencuri pandang kearahnya.

"Bos itu bebas kan" katanya.

Aku mendengus kembali berbalik dan menatap tembok. Namun Raiden dengan tidak tau diri membalikkan kepalaku kembali menghadapnya.

"Kenapa?" tanyaku.

"Aku tidak yakin kau bisa menjadi siswi lulusan terbaik melihat kelakuanmu yang seperti ini"

Aku mendelik, hei kau tidak tau bahkan aku sudah kelas 2 SMA 11 tahun yang lalu Raiden. Aku menyingkirkan tangannya tang bertengger diatas kepalaku.

"Bilang saja kau iri kan, belum pernah mendapat nilai sempurna di ujian kelulusan" kataku.

Raiden terkekeh dia mengambil tanganku dan bermain dengan jari-jariku.

"Kau pintar Cell, sejak pertama kali aku bertemu denganmu aku selalu kalah berdebat kan" katanya.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang