BEN

1.8K 295 11
                                    

Ben membawaku masuk ke ruangannya. Langsung tercium bau mint saat dia membuka pintu ruangannya. Di mejanya terdapat namanya yang sudah bergelar, aku menatap sekeliling yang didominasi warna putih sampai pandanganku jatuh pada lukisan yang terpasang di dinding.

Ben mendudukanku di sofa dia langsung berjongkok dan memeriksa keadaanku. Dia menarik tangan Kiriku dan memijatnya pelan.

"Maafkan aku Cell" katanya.

Aku menggeleng, tidak papa lagi pula ini juga bukan kesalahannya. Dia beralih menatapku, aku tersenyum padanya. Ah aku lupa masih memakai masker. Saat tanganku bergerak akan melepaskan masker hitam ini Ben terlebih dulu melepasnya.

"Kau tumbuh menjadi gadis yang cantik Cell"

*Blush*

Oh tidak! Kenapa aku malah seperti ini. Aku mencoba tersenyum menghilangkan rasa gugup dan maluku yang tiba-tiba datang.

Dia terkekeh pelan lalu sebelah tanganya terangkat dan mengusap sebelah pipiku. Aku merasakan tangannya yang hangat menyentuh pipiku. Aku terdiam, kenapa tubuhku merespon dengan alay saat ini!.

Aku segera mengalihkan pandanganku dan segera berdiri. Aku harus segera kembalu keruangan ayah tampan!. Aku merebut masker hitam ditangannya dan kembali memakai masker tersebut.

"A-aku harus kembali" kataku dengan gugup.

Ben terlihat berdiri dan aku segera melangkah, baru saja langkah pertamaku menapak lantai ruangannya, dia menarikku dan membuatku menabrak dada bidangnya.

Astaga Ben apa yang kau lakukan!. Aku meraskaan tangannya melingkar dan dia mendekapku erat.

"Aku sangat merindukanmu Cell" bisiknya.

Aku terdiam di tempat, ternyata dia merindukanku!. Astaga dia sudah tidak sekecil dulu jadi aku tidak bisa mengecohnya lagi.

"Cell" panggilnya.

Aku mendongak menatap wajahnya dari bawah. Bahkan tinggiku hanya sebatas dadanya saja. Sangat menyebalkan! Kenapa semua orang terlihat sangat tinggi!.

"Kau tidak merindukanku?" tanyanya.

Aku mengangguk, hei Ben kau satu-satunya harapanku di dunia ini.

"Aku merindukanmu Ben" kataku lirih.

Dia tersenyum, oh Tuhan.. Kenapa Ben besar sangat tampan!.

Dia menunduk dan mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Hei apa yang akan kau lakukan!. Aku menahan nafas saat dia menciumku dari balik masker. Astaga....

"Kau sangat lucu Cell masih sama seperti dulu" bisiknya tepat di depan bibirku.

Hei Daisy ayo sadarlah!. Aku segera memundurkan wajahku dan melepaskan tangannya yang melingkar di pinggangku.

Aku berbalik dan segera pergi dari ruangannya. Aku berbelok menuju lift dan sialnya di dalam lift aku malah bertemu Kenan dan Raiden.

Aku terdiam di pojokan lift, mereka mau kemana?. Apa jack sudah memberitahukan Yuri dan yuan Demitri?.

"Cell" panggil Kenan pelan.

Aku menatapnya, kenapa aku harus bertemu dengannya saat ini!. Jantungku masih berdetak kencang karena adegan tadi ditambah bertemu dengan mereka berdua.

"Cell aku minta maaf" kata Raiden sembari mendekat.

"Aku tidak bermaksud mengataimu seperti itu, itu keluar sendiri dari mulutku" lanjutnya.

Aku menatapnya, terlihat dengan jelas guratan rasa bersalah di wajahnya itu. Aku menghela nafas, baiklah.

"Tidak pa-aaaa"

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang