1K 198 5
                                    

Aku kini tengah berdiri menatap pintu rumah Kenan, sembari tersenyum menunggu pintunya terbuka. Karena sudah beberapa kali aku memencet bel di depan.

"Astaga Cell ternyata kau"

Aku menatap Yuri di depan dengan sebelah tangan membawa sapu. Hei apa dia mengira aku ini orang jahat?.

"Aunty apa aku terlalu pagi untuk bermain kesini?" tanyaku.

Dia tersenyum dan menggeleng lalu menarikku masuk kedalam.

"Tidak hanya saja kau orang pertama yang berkunjung kerumah pukul 5 pagi"

Aku tersenyum dan menatapnya yang tengah menutup pintu kembali, memang terlalu pagi.

"Apakah Kenan sudah bangun aunty?" tanyaku.

"Sepertinya belum, kau lihat sendiri aunty masih harus memasak"

Aku mengangguk dan berjalan meninggalkan Yuri. Namun aku kembali berbalik dan sudah tidak menemukan Yuri disana.

"Aish...aku lupa menanyakan dimana kamarnya, semoga saja belum pindah"

Aku kembali berjalan menuju kamar Kenan, aku sampai di depan kamarnya dan mengetuk pintu.

*Toktoktok*

*Toktoktok*

Aku menhela nafas.

"Kenan aku masuk ya?" tanyaku.

"Iya" jawabku sendiri lalu membuka pintu kamar Kenan.

Aku mendengus sebal menatap Kenan yang masih tertutup selimut dengan rapih diatas kasur. Aku mendekat dan berkacak pinggang.

"Hei bangun" ucapku lalu meletakkan paper bag berisi baju kenan keatas meja.

Namun dia tidak bergerak sama sekali, hei dia tidak mati bukan!. Aku memutar bola mataku malas, kau harus bangun pagi agar rejekimu tidak di patok ayam!.

Aku menarik selimutnya kemudian terdiam, oh tidak dia hanya memakai celana selutut!.

P-perutnya...

Saat itu juga Kenan membuka matanya, dia juga terlihat terkejut.

"AAAAAAA..."

Aku berteriak kencang namun Kenan segera menarik tanganku dan hasilnya aku terjatuh keatas tubuhnya. Aku melotot menatapnya yang menatapku dengan wajah bantalnya.

*Srek*

Dia membalikkan tubuhnya dan aku sekarang menjadi berada di bawahnya. Aku masih sangat syok dan mungkin Kenan juga seperti itu.

"Cell" panggilnya pelan.

Aku mengerjapkan kedua mataku, kemudian pintu kamar Kenan terbuka.

"Cell kau tid-"

Aku dan Kenan menatap kearah pintu dimana ada Yuri disana berdiri dengan wajah terkejut. Kedua matanya membulat kemudian dia tersenyum nakal.

"Ah baiklah lanjutkan saja"

Aku mendelik dan menggeleng namun Yuri kembali bersuara.

"Semangat!"

*Brak*

Aku kembli melirik Kenan aku mengangkat kedua tanganku menyentuh dadanya berniat menyuruhnya menyingkir.

"Minggir" cicitku.

Aku mencoba mendorongnya namun kenapa dia sangat berat!.

"Minggir kenann" geramku pelan.

Dia memegang kedua tanganku dan menariknya keatas kepalaku. Aku kembali menatapnya dengan wajah terkejut.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang