Pagi harinya aku bangun dan terduduk diatas kasurku lama. Aku tidak ingin pergi ke sekolah, aku menunduk. Semalam aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tiba-tiba ayah tampan datang dan duduk di depanku.
"Cell" panggilnya sembafi duduk.
Aku menatapnya dan tersenyum semanis mungkin, tidak seperti biasanya kenapa dia yang membangunkanku?.
Tiba-tiba dia memelukku, ada apa kali ini?. Pelukannya sangat nyaman, aku membalas pelukan ayah tampan dengan erat.
"Ayah tau kau sedang menghadapi suatu masalah" katanya.
Aku terdiam, dia mengetahuinya?. Apa gerak-gerikku mencurigakan?.
"Kau lebih banyak terdiam tidak seperti biasanya" katanya.
"Ayah, ceritakan bagaimana ayah bisa bertemu dengan bunda" kataku.
Dia melepaskan pelukannya dan mengusap pelan pipiku sembari mengangguk.
"Dulu, ibumu sangat menyebalkan. Dia menjadi teman ayah selama beberapa tahun, dan kita berpisah saat masuk perguruan tinggi" kata ayah tampan.
Dia tersenyum dan mengambil sebelah tanganku.
"Dia mencintai ayah saat pertama kali bertemu, ayah tau itu. Dia selalu berusaha menjadi orang yang ada disaat ayah dalam kesulitan" aku melihat dengan jelas wajah ayah tampan tersenyum.
"Tapi ayah tidak pernah membalas cintanya" ucapnya sembari mengusap punggung tanganku.
"Ayah tidak percaya dengan Cinta, bagi ayah Cinta itu tidak penting didalam hidup ini"
Aku menatapnya lekat, sama sepertiku.
"Tujuan ayah adalah menjadi sukses dan bahagia sendirian"
"Tapi, dia memaksa untuk menikahi ayah, dia meminta pada ayahnya agar dia dinikahkan dengan ayahmu ini."
"Kau tau Cell ibumu sangat cantik saat memakai gaun pernikahan. Dia berdiri diatas altar dengan senyuman yang manis tapi dengan bodohnya ayah bahkan tidak tersenyum padanya"
"Dia wanita tercantik yang pernah ayah temui, dia sangat baik walaupun ayah memperlakukannya dengan buruk. Dia masih membantu ayahmu yang bodoh ini saat dalam kesulitan. Hatinya sangat baik sama sepertimu Cell. Tapi ayah memperlakukannya dengan buruk, bahkan sampai dia menutup matanya ayah belum meminta maaf dan berterimakasih padanya"
Dia menunduk, aku segera memeluk erat lehernya. Jangan bersedih seperti ini.
"Jangan nikahi pria seperti ayah kau mengerti" ucapnya.
Aku hanya diam, sama seperti pepatah yang mengatakan penyesalan ada di akhir. Inilah yang Gael rasakan.
"Dan berkat kau, putri ayah yang paling cantik. Ayah bisa merasakan apa itu cinta, kau membuka hati ayah untuk pertama kalinya. Mungkin Tuhan mengirimmu untuk membuka mata ayah yang buta"
Aku memeluknya semakin erat, ada rasa bahagia di dalam hatiku saat ia mengatakannya.
"Terimakasih Cell dan maaf selama 5 tahun kau jarang bertemu dengan ayah dulu. Seharusnya kau mendapatkan kasih sayang dariku dulu"
Aku menggeleng dan melepaskan pelukannya.
"Tidak, aku sangat bersyukur ayah kini mencintaiku lagi ayah menyayangiku melebihi apapun di dunia ini. Jangan pernah salahkan diri ayah sendiri. Bunda dia pasti sudah memaafkan ayah karena ayah dengan baik merawatku. Dia pasti bahagia disana" kataku.
Aku menghapus air mata yang menetes di pipinya. Kau tidak boleh menangis, ayah tampan kau adalah harta paling berhaga bagiku di dunia ini.
"Ayah jangan menangis" kataku lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...