Setelah pulang ke rumah aku mandi dan kembali keluar untuk membeli kebutuhan Matt yang berada di rumah Raiden. Aku juga merasa dia akan lebih aman disana karena tempramen dan sifat kejam Raiden membuat pelayannya pasti akan patuh dan tidak banyak bertanya.
"Cell kau yakin mau membeli sebanyak ini?"
Aku berbalik dan menatap Kenan yang tengah berdiri sembari membawa barang yang aku beli.
"Tentu saja ,kita butuh baju tidur, baju santai, perlengkapan bayi seperti minyak, sabun, shampoo dan yang lainnya" kataku.
"Kau sepertinya sudah siap berumah tangga".
Aku mendongak dan menatap Kenan entah mengapa jiwa asliku tertusuk dengan perkataannya barusan. Aku memang sudah tua kau tidak perlu menyindirku dengan perkataan seperti itu juga!.
Dia tersenyum dan mengambil sabun bayi di tanganku lalu memasukannya kedalam keranjang.
"Jika kau mau kita bisa membuat banyak hal yang menggemaskan" bisiknya.
Aku mendelik dan segera berjalan menjauh, apa dia gila?!. Aku berdecak pelan memikirkan perkataannya barusan.
Kenapa ambigu sekali!.
Setelah membayar aku mendengar beberapa bisikan dari pengunjung lain. Aku hanya diam dan mengabaikan bisikan mereka.
"Jangan di dengarkan, mereka hanya iri dengan kita yang sudah memiliki bayi" kata Kenan.
Kenan kau malah membuat semua orang bertambah membicarakan kita!!!.
Sebelah tangan Kenan mengenggam tanganku dan membawaku pergi dari sana. Kita berdua tiba di mansion Raiden dan seperti yang aku duga tidak ada suara pelayan berisik membicarakan soal Matt yang tiba-tiba datang.
Aku masuk kedalam kamar Matt dan menemukan bayi mungil itu tengah tertidur. Di sebrang ada Raiden yang tengah berkutat dengan laptopnya.
"Wah kau seperti seorang ayah saja" kataku.
Raiden mendongak, setelah melihatku datang dia meletakkan laptopnya keatas meja dan menghampiriku.
"Kau akan menginap disini Cell?" Tanya Raiden.
Aku mengangguk dengan semangat, aku sudah meminta ijin dengan Ayah. Dan ayah mengijinkannya dengan syarat Kenan harus ikut, saat aku bertanya kenapa dia hanya menjawab karena Kenan bisa menjagamu dan dia lebih bisa mengontrol dirinya sendiri.
Padahal kenyataannya ಥ‿ಥ
Matt masih berusia 5 bulan, dan dia harus banyak meminum susu karena tubuhnya agak kurus walaupun pipinya sangat gembul.
Aku menyiapkan makan malam berupa susu formula untuk Matt setelah memasak makanan untuk dua manusia yang mendadak menjadi bayi besar diatas meja.
"Cell suapi aku"
Aku memutar bola mataku malas mendengar perkataan Kenan. Aku berbalik dan menatap Kenan yang tengah menatapku dengan wajah polos yang sangat menyebalkan itu.
Aku melirik Raiden yang menatap Kenan jijik lalu agak menjauh darinya.
"Ternyata manusia beku sepertimu bisa lembek seperti ini juga ya" cibir Raiden.
Aku menahan tawa mendengar perkataannya, kemudian aku berjalan menuju Matt yang ada di troli. Aku mengangkatnya dan duduk di depan dua bayi besar ini.
"Kenan cepat makan makananmu, jika kau terlalu lama mendiamkannya akan menjadi dingin dan tidak enak" kataku.
Kenan menatapku dengan wajah memelas membuat Raiden geram dan akhirnya menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulut Kenan.
"Matt cepat lah tumbuh agar kau bisa bermain dengan dua bayi besar itu oke" bisikku pada Matt.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...