Kini kita bertiga kembali ke mansion aku berada di gendongan Raiden setelah dia dan Kenan berdebat. Akhirnya mereka berdua beradu batu kertas dan yang menang adalah Raiden. Jika dipikir-pikir mereka seperti anak kecil saja.
"Cell kau mengantuk?" tanya Raiden. Aku mengangguk dan mengeratkan pelukanku di lehernya.
"Seharusnya acaranya sudah selesai" kata Kenan sembari melihat jam tangannya.
"Astaga bagaimana dengan Ayah,dia pasti menungguku di sana"
"Ayo kita harus cepat" kata Raiden.
Kita berdua kini berada di depan Ayah tampan, orang tua Kenan, dan Tuan Demitri beserta istri dan anak tirinya.
"Ayah"
"Cell kau habis dari mana saja?!"
"Kenapa baju kalian kotor begitu?" tanya Yuri.
"Kita sedang bersimulasi menjadi babi aunty" kataku.
"Kau ini ada-ada saja" kata Yuri sembari tertawa.
"Raiden kau-"
"Paman biarkan mereka berdua menginap disini, besok hari libur" kata Raiden memotong ucapan Ayahnya.
Aku turun dari punggung Raiden dan mendekat kearah Ayah tampan.
"Ayah Raiden sedang tidak baik-baik saja, jadi boleh ya hanya selamam" bisikku.
"Cell kau ini perempuan"
"Ada Yuki juga, jadi tuan Dramcon biarkan Cell bermalam disini"
Oh aku baru saja mendengar suara ibu Yuki. Aku menatap Ayah tampan dengan wajah memelas.
"Baiklah, Jack belikan baju untuk tidur Cell dan bawa kemari"
"Ayah memang terbaik!" kataku sembari memeluknya.
Aku kini duduk canggung diantara Kenan dan Raiden. Aku sudah berganti pakaian dengan piyama lucu yang dibelikan Jack, dia memang sangat tau seleraku. Di depan ada Yuki dan ibunya yang tengah duduk. Aku menatap layar ponselku malas, aku sanagat bosan sungguh.
"Cell anggap saja ini rumahmu sendiri" kata tuan Demitri.
"Tentu saja paman" jawabku.
"Kau tumbuh menjadi gadis yang cantik, tapi aku dengar kau suka berkelahi di sekolah"
Aku tertawa miris apa kabar mengenai perkelahian itu sudah tersebar luas.
"Dia menolongku dari Irene Ayah" kata Yuki.
Aku menatapnya yang tengah tersenyum kemudian beralih menatap Raiden yang sibuk dengan ponselnya.
"Kau sama persis seperti ayahmu dulu" katanya kemudian dia beranjak pergi.
"Cell kau mau makan yang mana?" tanya Kenan.
Aku menatap camilan yang Kenan angkat dan menunjuk kearah keripik pedas ditannnya. Kenan mengangguk dan membukanya, dia mulai menyuapiku.
"Berbalik" kaya Raiden. Aku berbalik menghadap Kenan, Raiden ternyata sedang berusaha mengikat rambutku.
"Aku jadi curiga kau dulu bermain boneka seperti diriku Rai" kataku karena dia mengikat rambutku dengan cepat.
"Aku menontonnya di televisi" katanya.
Aku mendengus kemudian mulai merasakan pedas di mulutku.
"Minum"
Aku meminum susu coklat di tangan Raiden dan kembali memakan keripik ditangan Kenan. Ah jadi seperti ini rasanya jika memiliki dua pria di sampingku?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...