S² KECELAKAAN KONYOL

1.2K 212 4
                                    

"Sudah tidak mau membeli apa-apa lagi?"

Aku menggeleng dan mendorong troli penuh dengan cat dan kuas. Cris dia berada di sebelahku tengah menatap sekitar sembari menarikku minggir saat perpapasan dengan pembeli lainnya.

"Jadi rencananya ingin membuka rumah lukis?" tanya Cris.

Aku berhenti mendorong dan berbalik menatap Cris di belakangku. Aku mengangguk, lalu bersedekap dada.

"Aku akan membuat rumah lukis di dalamnya. Siapapun yang mau belajar atau di lukis bisa datang kesana, bagaimana pemikiran jeniusku ini?" tanyaku.

Cris mengangguk kemudian dia membalik tubuhku dan mendorogku agar kembali berjalan.

"Jadi kita perlu mencari gedung kan? Serahkan masalah gedungnya padaku" kata Cris.

Aku mengangguk lalu mendorong pelan trolinya, kita berhenti di depan berbagai macam peralatan tulis.

Aku menghampiri pensil dan mengambilnya, aku mengambil buku sketsa, buku gambar dan peralatan lainnya.

Saat berbalik aku tak segaja tersandung kakiku sendiri dan aku pun jatuh.

*Bruk*

"Shh" aku meringis kesakitan, astaga kenapa bisa terjatuh seperti ini.

"Cell kenapa kau hati-hati!"

Aku mendongak dan menatap Cris yang berjongkok di depanku. Dia membantuku duduk di salah satu bangku dan mengamati kakiku.

"Kakimu terkilir, kita kerumah sakit" kata Cris.

Aku menggeleng namun dia terlebih dulu menelfon orang rumah untuk menggantikan kita yang sedang belanja.

"Ayo aku sudah menelfon Jole untuk membereskan belanjaan kita"

Dia mengangkatku dan berjalan keluar dari mall. Aku menghela nafas pelan dan mengeratkan pelukanku di lehernya.

Saat ini aku duduk di atas brangkar rumah sakit. Ada dokter yang tengah memperban kakiku. Jika kalian bertanya kenapa sampai di perban? Tentu saja karena perintah pria yang berdiri di belakang dokter itu!.

"Baiklah sudah selesai" kata dokternya lalu berdiri.

Aku tersenyum malu dan mendelik saat seorang perawat masuk sembari membawa kursi rodanya.

"Ayo Cell kita pulang"

"Hei tunggu dulu! Aku tidak papa hanya terkilir biasa tidak sampai patah tulang kenapa malah menggunakan kursi roda juga?" tanyaku pada Cris yang sudah mendudukanku diatas kursi roda.

"Walaupun begitu kakimu bisa bengkak dan lebih parah nantinya, lebih baik jika kau menurut saja daripada kakimu lebih parah nantinya" kata Cris.

Aku meringis, astaga ini hanya terkilir biasa... Aku menatap dokter yang tersenyum padaku.

"Cris sungguh hanya sakit biasa lagi pula sudah ditangani dokter" aku mendongak dan menatap Cris dengan wajah memelas.

"Tetap saja, lagipula perbannya cukup banyak nanti kau akan kesusahan berjalan. Sudah menurut saja padaku!"

Aku menunduk dan menghela nafasku pelan,baiklah. Sekarang satu-satunya harapanku adalah ayah tampan.

"Astaga Cell! Kau kenapa sampai terluka seperti ini?!"

Aku meringis mendengar suara panik ayah tampan. Baru saja aku memasuki pintu mansion dia sudah berlari menghampiriku dengan wajah panik.

"Kau harus melakukan rongsen! Ayah takut tulangnya bergeser. Ayo kita kembali ke rumah sakit" katanya.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang