Aku duduk di dalam kelas dengan Eve dan Jim yang sedang mengintrogasiku. Eve menatapku dengan lekat.
"Sejak kapan kau menjadi kekasih Will?" tanya Eve.
Aduh bagaimana ini? Aku harus menjawab apa. Aku menunduk mencoba bersikap seperti gadis lainnya saat tertangkap basah berpacaran dengan seorang pria.
"Astaga Cell kau ini lucu sekali" kata Eve sembari mencubit lenganku.
Sial, sakit juga cubitannya. Aku mengangkat wajahku dan tersenyum pada Eve.
"Padahal aku duluan yang dekat dengan Kael tapi sampai sekarang dia bahkan belum berniat menjadi kekasihku" kata Eve.
"Ck, kau sendiri yang salah memilih Kael menjadi kekasihmu." kata Jim.
"Hei apa urusannya denganmu! Aku yakin dia pasti sedang merencanakan sesuatu untukku" kata Eve sembari tersenyum malu.
"Kau tau berharap pada seseorang yang salah hanya akan menimbulkan luka" kata Jim.
"Kau ini!" Eve menatap Jim tajam kemudian mendengus dan mengalihkan pandangannya kearah jendela.
"Jim kau ini suka sekali menggoda Eve" kataku.
"Dia sangat gampang terpancing amarah...untukmu selamat Cell" katanya. Jim berdiri sebelum melangkah pergi dia tersenyum padaku.
Aku terdiam melihat senyuman itu, Jim... Kau ini siapa sebenarnya?.
Bel pulang sekolah berbunyi dan aku berjalan keluar dari kelas bersama Eve. Sampai di samping pos satpam aku dan Eve berpisah. Dia terlebih dulu dijemput oleh supirnya dan Jack belum menjemputku.
"Hati-hati dijalan" teriakku, Eve mengangguk dan mengangkat jempolnya keudara.
Kemudian..
"Cell"
Oh tidak, jangan sekarang.
"Ayo kita berbicara"
Aku berbalik dan menatap Raiden dan Kenan yang berdiri di belakangku. Aku mengangguk dan mereka membawaku ke taman sekolah.
Aku duduk di atas bangku taman sedangkan mereka berdiri sembari menatapku di depan.
"Cell" panggil Kenan.
Aku masih menatap kearah danau di depan, terdengar helaan nafas dari Kenan.
"Kau masih marah?" tanya Kenan sembari berjongkok di depanku.
Aku menggeleng, tidak marah hanya aku tidak tau harus menjelaskan hubunganku dan Will pada kalian, pasti kalian akan menanyakan hal itu.
"Cell lihat kemari" kata Kenan.
Oke baiklah.. Aku menatap Kenan yang berjongkok di depanku.
"Lalu kenapa kau tidak menatapku dan Raiden?" tanyanya.
"Tidak papa hanya taku saja" kataku.
"Takut kenapa?" tanya Raiden.
Oke kita mulai.
"Yuki akan marah lagi" kataku sembari menatap mereka dengan wajah polos.
"Tidak, jangan berfikir seperti itu Cell" kata Kenan.
"Dia berusaha mendekatiku dan aku yang menolaknya ini bukan karenamu, percayalah ini karena diriku sendiri" kata Kenan.
"Aku belum bisa menerimanya sebagai adikku dan itu juga kesalahanku Cell bukan salahmu" kata Raiden.
Aku menatap mereka berdua, dan mengangguk.
"Jangan pernah berfikir seperti ini lagi kau mengerti" kata Kenan dan aku mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTROEMERIA [TAMAT]
Fantasy•...• Cerita ini akan mengisahkan perjuangan Daisy dalam mengubah takdir kehidupan Cellyn yang tragis. Cellyn, gadis yang memerankan peran antagonis di cerita ini. Apakah Daisy bisa mengubah takdir hidup Cell? Atau dia malah menjadi seorang yang s...